Saat seseorang berada dalam situasi berbahaya atau mengancam, meminta bantuan secara eksplisit kepada orang lain tidak selalu bisa dilakukan dengan mudah.
Beberapa korban terkadang merasa tertekan sehingga kesulitan untuk berbicara dan meminta bantuan secara terbuka.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui gestur meminta pertolongan yang bisa dilakukan melalui gerakan tangan sederhana.
Kampanye mengenai kode tangan meminta pertolongan pertama kali diciptakan oleh Canadian Women's Foundation ketika pandemi COVID-19 merebak di seluruh dunia.
Keterbatasan ruang gerak saat pandemi membuat korban pelecehan atau kekerasan domestik sulit untuk keluar dan meminta bantuan.
Situasi itu membuat sejumlah aktivis perempuan menggencarkan edukasi seputar kode yang bisa digunakan oleh korban kekerasan untuk memberi tahu orang terdekatnya bahwa ia sedang dalam bahaya.
Meminta tolong menggunakan kode tangan dapat dilakukan melalui panggilan video. Sebagaimana dikampanyekan oleh Canadian Women, korban bisa menelepon seseorang yang dipercaya untuk kemudian memperlihatkan kode tangan minta tolong melalui video.
Orang yang menerima kode tersebut kemudian dapat melaporkan kepada pihak berwenang.
Kode tangan minta tolong
Berikut ini gestur tangan meminta tolong yang bisa Anda praktikkan jika berada dalam situasi berbahaya atau mengancam, atau jika Anda menjadi korban kekerasan dan kesulitan untuk meminta bantuan secara lisan:
- Melakukan panggilan video dengan seseorang yang Anda percaya atau sekiranya dapat membantu Anda.
- Melipat ibu jari dan membiarkan keempat jari lainnya terbuka (membentuk angka empat).
- Tunjukkan gestur tangan tersebut ke arah kamera dan pastikan lawan bicara Anda melihatnya.
- Lipat keempat jadi ke bawah sehingga tangan membentuk kepalan.
- Lakukan gestur buka-tutup tersebut berulang kali sampai lawan bicara Anda menangkap kode tersebut.
Jika Anda menjadi pihak yang menerima kode minta tolong itu dari orang lain, Anda dapat mengonfirmasi terlebih dahulu keadaan orang tersebut.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan panggilan telepon dan memberikan sejumlah pertanyaan konfirmasi yang cukup dijawab dengan "ya" atau "tidak". Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ada orang yang mendengar percakapan Anda dengan korban.
Selain melalui telepon, Anda juga bisa mengirimkan pesan singkat untuk menanyakan kondisi dan kabar korban. Jika korban memang benar sedang membutuhkan bantuan, Anda bisa segera melaporkan kepada pihak yang berwenang.