Hasto Sebut Gibran Sudah Dikuningkan Golkar, Pamit Lewat Puan Maharani

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengkonfirmasi bahwa Gibran Rakabuming Raka, telah berstatus kader Partai Golkar.

Informasi ini datang menyusul spekulasi mengenai status Gibran di PDI Perjuangan setelah maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto padahal PDI Perjuangan telah resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024.

"Nah karena saya juga sudah menerima telepon dari Mas Airlangga saat itu Ketua Umum Golkar bahwa Mas Gibran ini sudah dikuningkan, digolkarkan, maka ya otomatis Mas Gibran karena mencalonkan [diri] bersama Bapak Prabowo sudah tidak menjadi bagian dari keluarga PDI Perjuangan," kata Hasto di Lombok, Minggu (5/11/2023).

Hasto menjelaskan, "Status Gibran sekarang berdasarkan konstitusi [UUD 1945] capres dan cawapres diusung partai politik atau gabungan partai politik, dan PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Hanura, sudah mengusung Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD."

Hasto menambahkan, "Berdasarkan undang-undang partai politik seseorang tidak bisa diusung oleh partai politik yang berbeda karena ini bisa menyebabkan gugurnya pencalonan seseorang ketika punya KTA ganda ini diatur dalam pilkada sehingga di dalam pilpres pun maka capres dan capres tidak boleh memiliki KTA ganda."

Ketika ditanya apakah Gibran dipecat, Hasto menjawab, "Ya suratnya sudah dikirimkan ya artinya etika politik harus dipenuhi."

Ia juga menegaskan bahwa Gibran telah pamit melalui Puan Maharani untuk dicalonkan oleh Partai Gerindra dan Partai Golkar, menegaskan pemisahan diri dari PDI Perjuangan.

Menanggapi pertanyaan lanjutan dari wartawan, Hasto menegaskan bahwa kepemilikan Kartu Tanda Anggota (KTA) tidak menjustifikasi keberlanjutan Gibran sebagai kader PDI Perjuangan jika telah dicalonkan oleh partai lain.

"Oh tidak karena kalau secara resmi masih kader PDI Perjuangan, Mas Gibran tidak bisa dicalonkan oleh partai Golkar. Itu ketentuan konstitusi kita," pungkas Hasto.