Hotman Paris Hingga Otto Hasibuan Gabung Tim Hukum Prabowo-Gibran

Sejumlah pengacara kondang mulai dari Hotman Paris hingga Otto Hasibuan bergabung dengan tim hukum pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam menghadapi sengketa hasil pemilihan presiden (pilpres) di Mahkamah Konstitusi (MK). 

Tim Pembela Hukum Prabowo-Gibran itu diketuai oleh Yusril Ihza Mahendra didampingi Otto Hasibuan, Fachri Bahmid, dan Maulana Bungaran sebagai wakil ketua. 

Sementara itu, advokat kenamaan seperti Hotman Paris dan OC Kaligis didapuk sebagai anggota tim. 

Hotman menyebut Prabowo sudah menjadi kliennya sejak puluhan tahun lalu. Bergabungnya Hotman ke dalam tim hukum Prabowo diakuinya sebagai bentuk komitmen kepada klien. 

“Prabowo itu sudah lama klien gue, keluarganya lama klien gue, hampir berapa puluh tahun ya pokoknya lama banget, sudah puluhan tahun. Jadi ya itulah komitmen saya dengan klien,” kata Hotman di Jakarta, Sabtu (23/3/2024). 

Dalam menghadapi sengketa Pemilu 2024, Hotman mengimbau agar seluruh proses dihadapi dengan kepala dingin. Ia juga meminta tim hukum paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk berdebat dengan cinta kasih. 

"Jadi imbauan saya agar sesama pengacara marilah kita berdebat secara kepala dingin, kita tetap adalah putra bangsa, putri bangsa, mari kita berdebat hukum secara penuh cinta kasih," ujarnya. 

Sementara itu, Yusril Ihza Mahendra menyebut tim pembela Prabowo-Gibran akan berisikan 45 orang pengacara. Mereka telah menggelar pertemuan di Hotel Pullman, Jakarta, Minggu (24/3/2024) sore. 

Berdasarkan keterangan Yusril, mereka akan mendaftar sebagai pihak terkait ke MK hari ini, Senin (25/3/2024), pukul 21.00 WIB. 

"Tim Pembela Prabowo-Gibran akan menyampaikan permohonan ke Mahkamah Konstitusi untuk diterima dan ditetapkan sebagai pihak terkait guna membantah permohonan dari pasangan calon 01 dan 03," kata Yusril. 

Adapun sengketa hasil Pilpres 2024 diajukan oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD 

Kedua paslon meminta agar pasangan Prabowo-Gibran didiskualifikasi karena adanya pelanggaran etika berat yang dilakukan hakim MK sekaligus paman Gibran, Anwar Usman, dalam perubahan syarat administratif pencalonan presiden dan wakil presiden.