Hukum Lupa Membaca Niat Puasa Ramadhan, Apakah Puasanya Sah?

3 Mar 2025 10:35 WIB

thumbnail-article

Antara

Penulis: Elok Nuri

Editor: Elok Nuri

Niat merupakan salah satu rukun dalam ibadah puasa yang sangat penting. Niat ini dilakukan sebelum waktu fajar dan bisa diucapkan dalam hati maupun secara lisan. Namun, bagaimana jika seseorang lupa berniat puasa Ramadan?

Hal tersebut ekrap menajdi pertanyaan banyak kaum muslimin terutama saat bulan Ramadhan. Apakah puasa yang dijalankan tetap sah? berikut adalah jawabannya yang Nrasi himpun dari berbagai sumber

Hukum Lupa Membaca Niat Puasa Ramadhan

Niat adalah bagian dari rukun puasa. Tanpa dibacakannya sebuah niat, maka ibadah puasa dianggap tidak sah.

Hal itu merujuk pada hadist Rasulullah:

مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

Artinya: Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah). Imam Nawawi al-Bantani dalam Kâsyifatus Sajâ menjelaskan, untuk puasa wajib, termasuk puasa bulan Ramadhan, niat yang demikian itu harus dilakukan setiap malam karena puasa dalam tiap-tiap harinya adalah satu ibadah tersendiri.

Imam Nawawi al-Bantani dalam kuta Kâsyifatus Sajâ menjelaskan dalam menjalankan puasa bulan Ramadhan, bacaan niat harus dilakukan setiap malam karena puasa dalam tiap-tiap harinya adalah satu ibadah tersendiri. Dengan demikian, bila seseorang lupa belum berniat pada malam hari maka puasa pada siang harinya dianggap tidak sah.

Meskipun demikina, mengutip laman NU Online, seseorang boleh melakukan niat puasa Ramadhan pada malam harinya dapat kesempatan untuk membaca niat di pagi hari.

Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab menuturkan solusi tersebut sebagai berikut:

وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَنْوِيَ فِي أَوَّلِ نَهَارِهِ الصَّوْمَ عَنْ رَمَضَانَ لِأَنَّ ذَلِكَ يُجْزِئُ عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ فَيَحْتَاطُ بِالنِّيَّةِ

Artinya: Disunnahkan (bagi yang lupa niat di malam hari) berniat puasa Ramadhan di pagi harinya. Karena yang demikian itu mencukupi menurut Imam Abu Hanifah, maka diambil langkah kehati-hatian dengan berniat.

Perlu diketahui, hukum tersebut hanya berlaku pada orang yang benar-benar lupa, bukan untuk orang yang sengaja untuk tidak berpuasa dan bukan untuk orang yang sengaja tidak berniat di malam hari.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER