Puasa Arafah adalah salah satu ibadah sunnah yang dijalankan bagi umat Islam, terutama bagi mereka yang tidak menunaikan ibadah haji. ditahun ini Hari Arafah diperkirakan jatuh pada Kamis, 5 Juni atau 9 Dzulhijjah 1446 Hijriah.
Yaitu sehari sebelum Idul Adha. Hari ini bertepatan dengan puncak ibadah haji, ketika para jamaah melakukan wukuf di Arafah. Lantas bagaiana hukum Puasa Arafah?
Hukum Puasa Arafah
Hukum puasa Arafah dapat ditemukan dalam sebuah riwayat hadits dimana Nabi Muhammad SAW menjelaskan keutamaan dan manfaatnya. Berdasarkan buku Rahasia Fikih Puasa, hukum puasa Arafah adalah sunnah. Artinya, jika ada yang menjalankannya akan mendapatkan pahala, sementara jika tidak melaksanakannya, mereka tidak akan berdosa.
Puasa Arafah memiliki keutamaan luar biasa, bahkan disebut sebagai puasa penghapus dosa dua tahun. Rasulullah SAW bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim) Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).
Tata Cara dan Niat Melaksanakan Puasa Arafah
Sebelum melaksanakan puasa Arafah, penting untuk menetapkan niat. Niat puasa Arafah dapat diucapkan dalam hati atau diucapkan. Bacaan niat adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Mengutip dari laman NU Online kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan di siang hari selagi belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak Subuh hingga gelincir matahari atau Dzuhur.
Adapun lafal niat puasa sunnah Arafah di siang hari adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.”
Persiapan Sebelum Puasa
Sebelum melaksanakan puasa Arafah, disarankan untuk melakukan makan sahur. Meskipun sahur tidak wajib, akan sangat membantu memberikan energi selama berpuasa. Pilihan makanan yang bergizi dan cukup cairan sangat dianjurkan agar kuat menjalani puasa sepanjang hari.
Aktivitas yang Dianjurkan Selama Puasa
Selama menjalankan puasa Arafah, disarankan untuk memperbanyak aktivitas ibadah. Ini termasuk membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan melaksanakan shalat sunnah. Hari Arafah adalah saat yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.
Dengan mengetahui dan memahami hukum, keutamaan, serta tata cara puasa Arafah, umat Muslim diharapkan dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan mendapatkan pahala yang melimpah dari Allah SWT.