Ini Dia 8 Golongan yang Berhak Menerima Zakat: Siapa Saja Mereka?

8 Mar 2025 17:22 WIB

thumbnail-article

Sumber: Pinterest

Penulis: Satria Andrean

Editor: Moniqe Putri

Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang memiliki peran penting dalam kehidupan sosial. Kewajiban ini dimaksudkan sebagai cara untuk membersihkan harta dan membantu yang membutuhkan. Dalam Quran, Allah SWT menjelaskan secara gamblang golongan-golongan yang berhak menerima zakat, termasuk zakat maal, penghasilan, dan zakat fitrah. Pengetahuan tentang siapa saja yang berhak menerima zakat adalah hal yang penting agar penyalurannya tepat sasaran.

 

  1. Golongan Pertama: Fakir

Fakir adalah golongan pertama yang berhak menerima zakat. Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki harta atau penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, fakir mengalami kesulitan dalam memperoleh makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang layak. Dengan adanya zakat, diharapkan kebutuhan mereka dapat terpenuhi, sehingga mereka mendapatkan sedikit kelegaan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Fakir berbeda dari golongan lain, misalnya miskin. Miskin adalah mereka yang masih memiliki harta, tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara itu, fakir berada dalam situasi yang lebih parah karena ketiadaan harta sama sekali.

  1. Golongan Kedua: Miskin

Golongan kedua adalah miskin. Meskipun mereka memiliki penghasilan, jumlahnya seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok. Golongan ini mendapati diri mereka terjebak dalam lingkaran kemiskinan, di mana pemenuhan kebutuhan dasar selalu menjadi tantangan.

Zakat menjadi sumber harapan bagi para miskin ini, yang dapat membantu mereka untuk memperbaiki keadaan dan membangun kehidupan yang lebih baik. Penyaluran zakat kepada golongan ini diharapkan bisa membantu mereka berjuang keluar dari kemiskinan.

 

  1. Golongan Ketiga: Amil

Golongan ketiga adalah amil. Mereka bertugas mengumpulkan, mengelola, dan mendistribusikan zakat yang disalurkan oleh para muzakki (orang yang menunaikan zakat). Keberadaan amil sangat penting dalam memastikan bahwa zakat disalurkan kepada penerima yang tepat.

Amil memiliki tanggung jawab besar, tidak hanya untuk mengelola dana zakat tetapi juga untuk menjaga kepercayaan dan transparansi dalam pengelolaannya. Dengan kejelasan peran dan tanggung jawab amil, diharapkan masyarakat semakin percaya untuk menunaikan zakat mereka.

 

  1. Golongan Keempat: Mualaf

Mualaf adalah orang-orang yang baru saja memeluk Islam. Ketika seseorang baru masuk Islam, mereka sering kali menghadapi berbagai tantangan, baik secara sosial maupun ekonomi. Mualaf dapat mengalami isolasi dari keluarga atau lingkungan yang sebelumnya mereka kenal, yang mungkin mengakibatkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Oleh karena itu, dukungan zakat sangat penting bagi mualaf. Zakat tidak hanya membantu mereka dalam aspek finansial, tetapi juga memberikan dukungan moral untuk menguatkan iman mereka di perjalanan baru sebagai seorang Muslim.

 

  1. Golongan Kelima: Riqab

Riqab adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada hamba sahaya atau budak yang ingin memerdekakan diri. Dalam konteks modern, istilah ini dapat diartikan sebagai mereka yang terjerat dalam situasi sulit atau penindasan dan memerlukan bantuan untuk mendapatkan kebebasan.

Penyaluran zakat kepada golongan riqab menjadi bentuk kepedulian sosial untuk membantu mereka keluar dari jeratan perbudakan. Dengan memberikan jaminan finansial untuk memerdekakan diri, zakat menawarkan harapan untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik dan berhak atas kebebasan.

 

  1. Golongan Keenam: Gharimin

Gharimin adalah orang-orang yang terjebak dalam utang dan kesulitan untuk melunasinya. Mereka biasanya meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan hidup atau menghadapi keadaan darurat, seperti biaya pengobatan atau biaya pendidikan. Dalam banyak kasus, utang ini menjadi beban yang semakin menyulitkan hidup mereka.

Zakat yang disalurkan kepada golongan gharimin dapat membantu mereka melunasi utang dan mengurangi beban finansial yang mereka hadapi. Dengan demikian, zakat berfungsi sebagai bantalan dalam kondisi sulit ini dan menjadi jembatan untuk kembali ke kestabilan ekonomi.

 

  1. Golongan Ketujuh: Fi Sabilillah

Golongan ketujuh adalah fi sabilillah, yang terdiri dari mereka yang berjuang di jalan Allah, seperti para pejuang atau aktivis yang giat dalam menyebarkan ajaran agama. Golongan ini sering kali menghadapi banyak tantangan dalam perjuangan mereka, dan dukungan zakat dapat memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk melanjutkan misi suci mereka.

  1. Golongan Kedelapan: Ibnu Sabil

Di sisi lain, ibnu sabil adalah musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan. Mereka yang melakukan perjalanan untuk menegakkan ajaran agama, tetapi terjebak dalam situasi sulit, berhak menerima zakat. Dalam keadaan seperti ini, dukungan zakat dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan dan melanjutkan perjalanan dengan lebih aman.

 

Dengan pengetahuan yang tepat tentang siapa saja yang berhak menerima zakat, diharapkan lebih banyak individu akan merasakan manfaat dari zakat yang ditunaikan. Zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga merupakan salah satu cara untuk membangun solidaritas dalam masyarakat, membantu sesama yang membutuhkan, dan menciptakan kesejahteraan sosial.

 

Kamu dapat menghitung zakat Penghasilan dan zakat Maal, di sini.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER