Advertisement

Israel Serang Iran, Targetkan Fasilitas Nuklir Hingga Ilmuwan

13 June 2025 15:07 WIB

thumbnail-article

Bangunan hancur akibat serangan Israel ke Iran Sumber: Reuters.

Penulis: Salsabila Farenza

Editor: Indra Dwi

Israel meluncurkan serangan militer terkoordinasi ke sejumlah lokasi strategis di Iran. Operasi yang diberi nama Operasi Rising Lion ini secara khusus menargetkan program nuklir Iran dan tokoh-tokoh penting dalam struktur militer negara tersebut.

Melalui video yang dirilis ke publik, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa serangan ke Iran akan berlangsung selama beberapa hari.

“Operasi ini akan berlanjut selama beberapa hari jika dibutuhkan untuk menghilangkan ancaman.” Ujar Netanyahu, dilansir dari Reuters.

Tokoh Militer, Ilmuwan Nuklir, Hingga Warga Sipil Jadi Korban, Ali Khamenei Tegaskan Akan Balas

Serangan ini menewaskan kepala angkatan bersenjata Iran, Mohammad Hossein Bagheri, dan Hossein Salami, panglima tertinggi Korps Garda Revolusi Islam Iran. 

Dua ilmuwan nuklir Iran, yaitu Mohammad Mehdi dan Fereydoun Abbasi juga dilaporkan tewas dalam serangan Israel.

Tak hanya tokoh-tokoh penting, warga sipil juga menjadi korban dari serangan yang diluncurkan Israel di Ibukota Iran tersebut.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei menegaskan bahwa Israel akan menerima balasan pahit akibat perbuatannya tersebut. 

“Dengan kehajatan ini, rezim Zionis telah membawa nasib pahit dan menyakitkan pada dirinya sendiri, dan pasti akan segera menghadapinya.” Ujarnya, dilansir dari CNBC.

Israel Umumkan Keadaan Darurat, Waspadai Serangan Balasan dari Iran

Tak lama setelah serangan diluncurkan, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengumukan keadaan darurat.

Hal ini dilakukan untuk menghadapi potensi serangan balasan dari Iran.

Israel juga menutup wilayah udara untuk transportasi komersil. 

“Setelah serangan preventif terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi,” bunyi pernyataan yang diumumkan Kementerian Pertahanan Israel, dilansir dari BBC News Indonesia.

Amerika Serikat Menyatakan Tak Ikut Terlibat 

Dilansir dari CNBC, Amerika Serikat menyatakan tidak terlibat penyerangan yang dilakukan oleh Israel, namun Presiden Donald Trump telah mendapatkan informasi mengenai operasi militer tersebut.

“Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di wilayah tersebut,” Ujar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio.

“Israel memberitahu kami bahwa mereka yakin tindakan ini diperlukan untuk sebagai bentuk mempertahankan diri,” tambahnya.

Trump telah mengantisipasi ketegangan ini dengan menarik beberapa personil Amerika Serikat di Timur Tengah pada awal pekan ini. Ia menyatakan bahwa wilayah tersebut berisiko menjadi tempat yang berbahaya.

Trump mengatakan ia tidak ingin Iran memiliki senjata nuklir.  Namun demikian, dibandingkan meluncurkan serangan militer, ia lebih memilih melakukan negosiasi. 

“Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. Selain itu, saya ingin mereka sukses”. Ujar Trump dalam sebuah acara di Gedung Putih, sebagaimana diwartakan dalam CNBC.

“Saya lebih memilih kesepakatan dengan Iran. Selama saya pikir ada kesepakatan, saya tidak ingin (Israel) masuk, karena saya pikir itu akan mengacaukannya. Mungkin bisa membantu sebenarnya, tetapi juga bisa menghancurkannya. Namun kami telah memulai diskusi yang sangat baik dengan Iran,” Tambahnya.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER

Advertisement
Advertisement