Advertisement

Istana Hingga Pengelola Borobudur Klarifikasi Soal Pemasangan Eskalator

27 May 2025 14:33 WIB

thumbnail-article

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi saat menjelaskan soal pemasangan stairlift di Candi Borobudur, Senin (26/5/2025). Sumber: ANTARA/Pradanna Putra Tampi/Andi Bagasela/Gracia Simanjuntak.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Nuha Khairunnisa

Kabar pemasangan eskalator di bangunan Candi Borobudur menuai komentar dari khalayak. Banyak yang mempertanyakan seberapa penting sebenarnya instalasi ini, sementara lainnya mengkhawatirkan kondisi candi yang mungkin akan rusak.

Terkait hal ini, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menjelaskan bahwa eskalator yang dipasang hanya bersifat sementara, tepatnya berupa stairlift. Tujuannya untuk memfasilitasi kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dijadwalkan pada tanggal 28 atau 29 Mei 2025.

Hasan menegaskan bahwa pemasangan stairlift tidak akan merusak cagar budaya Candi Borobudur. "Itu semua dibangun dengan pengawasan dari Kementerian Kebudayaan. Tidak ada paku, tidak ada bor, jadi hanya ditaruh. Setelah selesai, bisa dibongkar dengan mudah," terang Hasan di Jakarta, Senin (26/5/2025).

Ia menyatakan bahwa sistem yang terdiri dari ramp dan kursi bantu ini dirancang untuk mempermudah Presiden Macron mencapai puncak candi dengan lebih efisien waktu, mengingat durasi kunjungan yang terbatas.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon turut menanggapi isu yang beredar. Ia menegaskan bahwa alat bantu yang akan digunakan adalah chairlift atau alat bantu naik berupa kursi yang digerakkan secara khusus, bukan eskalator.

Nantinya, alat ini dapat dimanfaatkan oleh pengunjung maupun biksu yang memiliki keterbatasan fisik maupun penyandang disabilitas untuk menjangkau bagian atas candi.

Sementara itu, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney Maya Watono mengeklaim bahwa pemasangan stairlift di Candi Borobudur tidak merusak struktur maupun batuan candi.

"Kami tidak ada paku, bor, dan penetrasi terhadap batu candi," kata Maya. Menurutnya, instalasi stairlift mengacu pada standar Outstanding Universal Value (OUV) yang ditetapkan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER

Advertisement
Advertisement