Isu Para Menteri Jokowi Akan Mundur, Upaya Menggoyang Pemerintah di Tahun Politik?

20 Jan 2024 22:01 WIB

thumbnail-article

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kelima kiri) memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Ratas tersebut membahas penyampaian program dan kegiatan di bidang perekonomian. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj/pri.

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Kurang dari sebulan menjelang hari Pemilihan Presiden (Pilpres) 14 Februari 2024, berhembus isu soal mundurnya sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak kurang dari 15 pembantu presiden bakal hengkang dari kabinet, salah satunya Menteri Keuangan Srimulyani.

Bertujuan Menggoyang Pemerintah?

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko curiga isu mundurnya sejumlah menteri sengaja dihembuskan untuk menggoyang pemerintah.
 
“Saya mantan Panglima langsung tanggap, ngerti saya itu, ada tujuan itu. Tujuannya untuk menggoyang ini, menggoyang pemerintah, pemerintahan yang sudah baik-baik ini, merongrong dan seterusnya,” tegas Moeldoko dikutip Antara dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (19/1/2024).
 
Moeldoko membantah kontestasi politik Pilpres yang semakin memanas jelang pemilihan merembes ke dalam diri para menteri.
 
“Di ruangan sidang kabinet semua berjalan happy-happy saja, tidak ada masalah komunikasi, tidak ada muncul emosi yang aneh-aneh. Semuanya datang seperti tidak ada pemilu, tidak ada yang berubah situasinya. Kalau ada istilah heboh, yang heboh siapa sih, kan orang-orang itu saja,” ujar Moeldoko.
 
Panglima TNI 2013-2015 ini memastikan para menteri tetap solid dan terus bekerja mengejar target pembangunan program-program strategis.
 
“Waktu kita bekerja tinggal beberapa bulan, kita punya program strategis, itu yang harus difokuskan, bahkan kecepatannya ditingkatkan. Semua menteri bekerja dengan baik, dan kita di kabinet tetap solid mengejar pembangunan,” jelasnya.
 
“Indikasinya gampang saja, kalau terjadi demotivasi, penurunan kerja, itu patut dicurigai. Ini semuanya bergiat bekerja.”

Setiap Hari Kami Ratas

Usai menghadiri acara Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Presiden Jokowi juga membantah kabar sejumlah menteri bakal mundur.
 
"Menteri setiap hari kita ratas, setiap kita rapat terbatas, setiap hari rapat internal, setiap hari dengan semua menteri atau dengan sebagian menteri," kata Jokowi dikutip Antara, Sabtu (20/1/2023).
 
Jokowi justru balik bertanya ke wartawan dari mana isu menteri, termasuk Srimulyani, akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju. Ia memastikan setiap hari ia menggelar rapat internal bersama para menteri dari pagi hingga malam.
 
Ia mengaku tidak menemukan ada masalah dalam rapat.
 
"Ya kabarnya dari siapa? Wong kita dari pagi sampai sore, pagi siang malam, kita rapat paripurna, rapat internal, rapat terbatas, selalu enggak pernah ada jedanya. Setiap jam, setiap dua jam gonta ganti rapat, gonta ganti menteri juga enggak ada masalah," kata Jokowi.
 
Jokowi menganggap isu menteri mundur bernuansa politik mengingat sudah memasuki bulan politik atau menjelang pesta demokrasi Pemilu 2024 pada Februari mendatang.
 
"Ya namanya bulan politik, tahun politik ya, semua hal akan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat politik, tapi biasa kok kita kerja biasa, kerja rutin biasa," kata Jokowi.

Situasi Biasa-Biasa Saja

Menteri Perekonomian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Menko Perekonomian RI) Airlangga Hartarto juga melontarkan pernyataan senada.
 
"Tidak ada. Situasi (sekarang) biasa-biasa saja," kata Airlangga Hartarto saat dikutip Antara dalam acara konsolidasi kader Partai Golkar di Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/1/2024) malam.
 
Airlangga mengklaim memiliki kedekatan dengan para menteri yang dikabarkan akan mundur sehingga yakin isu ini tidak benar.
 
“Hampir semua menteri kabinet berkawan sama saya. Jadi, saya tahu semuanya," ujarnya.

Srimulyani: Saya Bekerja

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab soal isu dirinya yang siap mundur dari Kabinet Indonesia Maju di Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
 
"Ini kerja. Saya bekerja, saya bekerja," jawab Sri Mulyani singkat saat ditemui usai menghadiri rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
 
Sri Mulyani diketahui menghadiri dua agenda rapat di Istana Negara, yakni membahas soal pajak hiburan dan dana pendidikan. Usai menghadiri kedua rapat tersebut, Sri Mulyani yang mengenakan atasan berwarna merah jambu tersebut tampak keluar dari kawasan Istana Negara sekitar pukul 11.30 WIB.
 
Saat dihampiri awak media, Ani, sapaan akrabnya, menjawab singkat berbagai pertanyaan yang diajukan wartawan. Ia pun bergegas memasuki mobil berpelat RI 26 yang sudah terparkir.

Kaesang: Semuanya Solid

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep mengatakan semua menteri di Kabinet Indonesia Maju solid dan menampik kabar ada anggota kabinet yang berencana mengundurkan diri.
 
"Saya kira semuanya solid," kata Kaesang setelah menghadiri kopi darat wilayah PSI Kalimantan Utara, Tarakan, Sabtu.
 
Sebagai pimpinan salah satu partai pendukung pemerintah, Kaesang mengatakan kabar soal sebagian menteri mengundurkan diri dari kabinet hanya isu yang tak benar. Isu seperti itu biasa digembor-gemborkan pihak tertentu dan bersifat politis.
 
"Biasa kan namanya isu politik juga pasti selalu ada, kemarin kan digembor-gemborin Pak Faisal Basri, bisa tanya Pak Faisal Basri untuk kebenarannya," kata Kaesang yang merupakan putra Presiden Joko Widodo.
 
Kaesang mempersilakan jurnalis untuk bertanya langsung kepada para menteri yang dikabarkan mengundurkan diri.
 
"Kan Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) sudah ditanya, Pak Airlangga (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian), nanti tinggal ditanya ke yang lain," kata dia.

PDIP: Nuraninya Sedang Bekerja

Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menilai jika ada menteri yang ingin mundur dari kabinet Presiden Jokowi berarti nuraninya sedang bekerja melihat kekuasaan yang sudah tidak lagi kedepankan etika dan moral.

"Kalau ada menteri yang menyatakan ingin mundur harus diapresiasi, bahwa hati nuraninya sedang bekerja," ucap Masinton di Jakarta, Sabtu (20/1/2023).

Masinton menganggap sikap mundur menteri dapat menjadi kritik dan evaluasi.

"Itu sebagai kritik dan evaluasi pada pemerintah dan kekuasaan yang bertindak di luar batas-batas perundang-undangan, etika, dan norma," katanya.

Duduk Perkara

Isu menteri mundur awalnya dihembuskan ekonom senior INDEF Faisal Basri. Menurutnya, ada sekitar 15 menteri yang akan mundur dari kabinet.
 
Menurut Faisal, menteri dari kalangan teknokrat siap mundur karena isu dukungan presiden dalam pilpres. Ia menyebut Sri Mulyani adalah menteri yang secara moral paling siap untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
 
Selain Sri Mulyani, Faisal juga menyebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono siap mundur. Menurut Faisal, menteri dari kalangan teknokrat siap mundur karena isu dukungan Presiden dalam pilpres.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER