24 Agustus 2023 22:08 WIB
Penulis: Moh. Afaf El Kurniwanan
Editor: Rizal Amril
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi menarik dukungan terhadap bakal calon presiden Ganjar Pranowo kendati menjadi yang pertama mendukung Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Penarikan dukungan tersebut disampaikan Wakil Ketua Pembina PSI Grace Natalie dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI pada Selasa (22/8/2023).
Grace menyatakan hasil musyawarah dengan 38 Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI adalah menarik dukungan dan memilih tidak terburu-buru memilih pilihan.
“Meminta kepada DPP PSI untuk kembali menyerap aspirasi dan keinginan rakyat terkait bakal calon presiden. Untuk ojo kesusu [jangan terburu-buru] dan terus mencermati dinamika politik yang berkembang, termasuk komitmen tegak lurus kepada Pak Jokowi,” kata Grace.
PSI sejatinya adalah partai pertama yang mencanangkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
Pencanangan tersebut bahkan lebih dulu daripada Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan sebagai partai tempat Ganjar bernaung.
Pencanangan tersebut dilakukan pada awal Oktober 2022 lalu. Menurut PSI, Ganjar punya visi kebangsaan dan kebhinekaan yang sejalan dengan PSI.
Waktu itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, mengatakan bahwa nama Ganjar terpilih melalui forum Rembuk Rakyat yang diselenggarakan oleh PSI pada akhir Februari 2022.
"Dari hasil Rembuk Rakyat itu kami mengumumkan bahwa Partai Solidaritas Indonesia akan mencalonkan Pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PSI di tahun 2024," kata Grace Natalie.
Namun, dukungan PSI terhadap Ganjar nampaknya tidak mendapat sambutan dari PDI-P.
Awal Januari 2023, Megawati menyentil partai politik yang mencoba mendompleng dukungan melalui kader PDI Perjuangan.
Hal tersebut ia sampaikan dalam pidato HUT ke-50 PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Selasa (10/1).
"Aku sampai liatin, aku bilang orang berpolitik kok kayak gitu. Emang enggak punya kader sendiri?" kata Mega.
Walaupun Megawati tidak menyebutkan nama partai secara jelas, namun banyak pengamat menilai sindiran tersebut ditujukan kepada PSI.
PSI kemudian meminta maaf kepada PDI Perjuangan karena telah mendukung Ganjar sebagai bakal capres.
Melalui video klarifikasi, Grace Natalie menyatakan bahwa PSI meminta maaf atas pencanangan Ganjar pada Oktober tersebut.
"Kami paham bahwa apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dalam pidato di acara HUT ke-50 PDIP ditujukan ke PSI. Untuk itu, dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, PSI meminta maaf kepada Ibu Mega," ujar Grace dalam video keterangannya.
Dalam kesempatan tersebut, Grace menyebut bahwa PSI mengganggap PDI Perjuangan sebagai kakak.
"PSI partai muda, kami masih awam dan naif. Kami kurang memahami mekanisme rekrutmen di PDIP," ujar Grace.
Sebelum secara resmi mencabut dukungannya untuk Ganjar, PSI tampak dekat dengan bakal capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Elit PSI dan perwakilan Partai Gerindra bertemu pada awal Agustus lalu.
Setelah pertemuan tersebut, PSI terang-terangan memuji Prabowo. Di sisi lain, Prabowo menyatakan bahwa dirinya memiliki kesesuaian dengan PSI dan tidak keberatan mendatangi partai yang masih baru seperti PSI.
Akibat dari hubungan akrab ini, posisi PSI terlihat goyah. Partai ini menegaskan bahwa mereka tetap setia pada Presiden Jokowi dalam hal dukungan untuk pemilu mendatang.
KOMENTAR
Latest Comment