9 Mei 2023 21:05 WIB
Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan
Editor: Rizal Amril
Dinasti politik di Pandeglang cukup menyita perhatian publik usai Bupati Pandeglang Irna Narulita menjadi bulan-bulanan para mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Pandeglang pada Kamis, (04/05/2023) lalu.
Dalam demo tersebut, para mahasiswa mengkritik Irna Narulita yang kinerjanya dinilai tidak memuaskan selama menjabat sebagai Bupati Pandeglang.
Selama dua periode pemerintahan Irna Narulita, Pandeglang dinilai jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah di sekitarnya, baik dari segi infrastruktur, pendidikan, serta sumber daya manusia (SDM).
Di Kabupaten Pandeglang, Irna Narulita dan keluarganya bukanlah orang sembarangan. Status sebagai pejabat publik seakan mengalir di tubuh Irna dan keluarganya.
Keluarga Irna Narulita telah membentuk politik dinasti di Kabupaten Pandeglang sejak tahun 2000.
Bahkan terbaru, anak Irna Narulita dikabarkan akan maju pada Pilkada 2024 untuk meneruskan estafet kekuasaan keluarganya di Pandeglang.
Keluarga Irna Narulita mulai menduduki kursi Kabupaten Pandeglang ketika suaminya, Achmad Dimyati Natakusumah, berhasil memenangkan Pemilu pada tahun 2000 silam.
Melalui partai PPP, Achmad Dimyati berhasil menduduki kursi Bupati Pandeglang untuk dua periode kepemimpinan, yakni 2000-2005 dan 2005-2009.
Semasa kepemimpinan Achmad Dimyati sebagai Bupati Pandeglang, ia sempat diduga melakukan suap kepada anggota DPRD Pandeglang.
Setelah jabatannya sebagai Bupati Pandeglang berakhir pada 2009, ia kemudian maju dalam Pemilu Legislatif 2009 dan berhasil menjadi anggota DPR RI di tengah dugaan kasus korupsi yang ia lakukan ketika menjadi bupati.
Pengadilan kasus suap Achmad Dimyati sempat berjalan hingga Mahkamah Agung memvonis bebas Dimyati pada 19 Oktober 2011.
Tak terbukti bersalah, karir Dimyati di Senayan terbilang melejit. Dimyati menjadi DPR RI untuk dua periode beruntun, yakni pada 2009-2014 dan 2014-2019.
Ia juga sempat ditunjuk menjadi Wakil Ketua MPR RI pada 2014 untuk menggantikan Lukman Hakim Saifuddin yang kala itu dipilih menjadi Menteri Agama.
Jika karier politik Achmad Dimyati dimulai ketika menjadi Bupati Pandeglang, istrinya memulai karier politik ketika menjadi anggota DPR RI pada 2014 hingga 2016.
Pada Pemilu Legislatif 2014, sepasang suami-istri tersebut sama-sama maju dan memenangkan pemilihan umum menjadi anggota DPR RI.
Namun, Irna memilih untuk maju dalam Pemilu Gubernur Pandeglang pada 2016, meskipun kinerja Irna di DPR belum genap lima tahun.
Pada tahun 2016 tersebut, keluarga Achmad Dimyati kembali duduk di kursi Bupati Pandeglang. Tidak melalui dirinya, tetapi melalui istrinya.
Masa kepemimpinan Irna sebagai Bupati Pandeglang juga berlangsung lama. Ia terpilih untuk dua periode jabatan secara beruntun, yakni periode 2016-2021 dan 2021-2024.
Menjelang berakhirnya masa kepemimpinan Irna, politik dinasti di Pandeglang berpotensi berlanjut.
Hal tersebut dikarenakan anak pasangan Dimyati-Irna, Rizki Aulia Rahman, merupakan salah satu nama yang santer disebut akan diusung partai Demokrat dalam Pilkada Pandeglang 2024 mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Partai Demokrat Kabupaten Pandeglang, Iing Andri Supriadi.
"Rizki menjadi nama yang akan kami rekomendasikan ke DPP untuk Pilkada Pandeglang," katanya, dikutip dari Tribun Banten.
Melansir laman DPRI RI, Rizki Aulia Rahman kini terdaftar sebagai anggota DPR RI Daerah Pemilihan Banten I dari Fraksi Partai Demokrat.
Demikian penjelasan seputar dinasti politik yang terjadi di Kabupaten Pandeglang yang mengalir di keluarga Irna Narulita yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Pandeglang.
KOMENTAR
Latest Comment