13 Juli 2022 07:07 WIB
Editor: Akbar Wijaya
Ilmuwan yakin akan memanfaatkan teleskop James Webb untuk mengeksplorasi evolusi galaksi, siklus hidup bintang, sampai atmosfer planet terluar.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden baru saja merilis foto perdana dari teleskop ruang angkasa James Webb milik NASA, Senin (11/107/2022). Foto ini memperlihatkan gugusan galaksi berwarna dengan kualitas paling jelas sepanjang sejarah.
Gambar ini dipamerkan Biden bersama Bos NASA Bill Nelson di Gedung Putih dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard, di pinggiran Maryland, Amerika Serikat.
Dari foto ini terlihat gugusan galaksi berusia 4,6 miliar tahun, bernama SMACS 0723. Gugusan ini punya “lensa gravitasi” yang bikin galaksi-galaksi di belakangnya lebih terang dengan pembesaran cahaya.
Kamera yang terpasang pada Teleskop Webb telah membawa galaksi-galaksi jauh itu jadi punya fokus yang tajam. Padahal, gugusan ini, memiliki struktur kecil dan samar yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Ada pula satu cahaya yang terlihat redup dari galaksi lain yang disebut berusia 13 miliar tahun. Galaksi ini 800 juta tahun lebih muda dari pada Big Bang, titik teoritis yang dipercaya jadi awal terciptanya alam semesta.
“Hari ini kita bisa melihat kemungkinan yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya. Kita bisa pergi ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi orang sebelumnya,” kata Biden mengungkapkan kekagumannya, seperti dikutip dari laman NASA, Selasa (12/07/2022).
Sementara Nelson menyebut gambar ini bukan hanya foto berwarna pertama dari galaksi, tapi juga jadi gambar terjauh dan terjelas yang pernah didapat.
“Gambar ini menunjukan sepetak langit kira-kira seukuran sebutir pasir yang dipegang lengan. Ini hanya sepotong kecil dari alam semesta yang sangat luas,” ungkapnya.
Sejarah tertangkapnya foto berwarna pertama dari gugusan galaksi ini bisa terjadi karena teleskop baru NASA, James Webb. Iya, teleskop ini jadi yang paling besar dan paling canggih di dunia.
Dikutip dari laman Space, James Webb ini pertama kali diluncurkan pada 25 Desember 2021 di situs peluncuran European Space Agency (ESA) di Kourou, Guinea Prancis, dengan anggaran US$ 9 miliar (Rp 135,09 Triliun).
Webb memang dirancang untuk bisa melihat ruang angkasa dengan tujuan mengantarkan manusia melihat sejarah penemuan alam semesta.
Enam bulan terakhir, NASA diketahui sibuk mengatur sejumlah komponen di teleskop ini. Seperti menyesuaikan cermin dan melakukan kalibrasi instrumen demi dapat gambar yang ciamik.
Mengacu sejarah yang dicetak Webb, para ilmuwan yakin untuk menambah daftar misi untuk si teleskop canggih ini, mulai dari mengeksplorasi evolusi galaksi, siklus hidup bintang, sampai atmosfer planet terluar.
Target-target yang akan jadi PR untuk Webb, sebenarnya sudah pernah diteliti oleh ilmuwan sebelumnya.
Salah satunya pembentukan bintang-bintang baru, seperti Nebula Carina dan Nebula Cincin Selatan yang jaraknya ribuan tahun dengan bumi. Ini ternyata awalnya berasal dari dua awan raksasa dari gas dan debu yang terlempar ke luar angkasa dan oleh ledakan bintang.
Selain merilis foto ini, NASA juga akan menyajikan analisis spektrografik pertama Webb tentang sebuah planet ekstrasurya. Planet yang kira-kira setengah massa Jupiter ini terletak lebih dari 1.100 tahun cahaya.
KOMENTAR
Latest Comment