Puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang dilakukan oleh umat Muslim setelah merayakan Idul Fitri. Ibadah ini dilakukan selama enam hari dalam bulan Syawal sebagai bentuk syukur atas selesainya bulan Ramadan dan untuk melanjutkan keutamaan yang telah didapatkan selama berpuasa di bulan Ramadan.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bersabda, bahwa seseorang yang berpuasa Ramadhan kemudian disambung dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka akan memperoleh pahala senilai puasa satu tahun. Berikut hadits lengkapnya:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)
Selain itu, puasa Syawal juga menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mempererat hubungan antara hamba dengan Allah SWT. Dengan menjalankannya, memfasilitasi pengampunan dosa, serta mendatangkan rahmat dan keberkahan dalam hidup.
Jadwal Puasa Syawal 2025
Berdasarkan kalender Hijriah, puasa Syawal dilaksanakan mulai tanggal 2 Syawal setelah Idul Fitri. Pada tahun 2025, Idul Fitri jatuh pada 1 Syawal 1446 H, yang bertepatan dengan tanggal 31 Maret 2025. Oleh karena itu, puasa Syawal bisa dimulai pada 1 April 2025.
Batas akhir pelaksanaan puasa Syawal adalah pada tanggal 28 April 2025. Meskipun ibadah sunnah ini idealnya dilakukan selama enam hari berturut-turut setelah Idul Fitri, umat Muslim tetap diperbolehkan melaksanakannya di hari lain dalam bulan Syawal, asalkan masih dalam jangka waktu bulan tersebut.
Berdasarkan penyetaraan dengan kalender masehi, berikut adalah jadwal lengkap puasa Syawal 1446 H:
-
1 Syawal 1446 H: Senin, 31 Maret 2025
-
2 Syawal 1446 H: Selasa, 1 April 2025
-
3 Syawal 1446 H: Rabu, 2 April 2025
-
4 Syawal 1446 H: Kamis, 3 April 2025
-
5 Syawal 1446 H: Jumat, 4 April 2025
-
6 Syawal 1446 H: Sabtu, 5 April 2025
-
7 Syawal 1446 H: Minggu, 6 April 2025
-
8 hingga 28 Syawal 1446 H: Senin, 7 April hingga Senin, 28 April 2025
Tata Cara Pelaksanaan Puasa Syawal
Niat puasa Syawal diucapkan untuk menunjukkan tekad melaksanakan puasa sunnah ini. Lafal niat yang diucapkan pada malam harinya adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin an ada i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala."
Artinya, "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta'ala."
Cara melaksanakan puasa Syawal sama seperti puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Puasa Syawal idealnya dilakukan secara berturut-turut dari 2 hingga 7 Syawal. Namun, jika ada halangan atau alasan tertentu, seseorang dapat melaksanakan puasa ini tidak secara berurutan, misalnya pada hari Senin dan Kamis atau pada hari-hari tertentu yang lainnya selama bulan Syawal.