Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan kasus flu singapura (hand foot and mouth disease/HFMD) di Indonesia meningkat. Sebanyak lebih dari lima ribu pasien terinfeksi per Rabu (27/3/2024).
Jumlah kasusnya pun meningkat dibanding tahun sebelumnya dalam periode yang sama. Hal ini berkaitan dengan Singapura yang juga melaporkan fenomena serupa. Di Indonesia, rata-rata flu singapura menyerang kelompok anak.
“Data yang dimiliki oleh Kemenkes RI itu sudah terlaporkan hingga minggu ke-11 tahun ini 2024 total sejumlah 5.461 orang,”ujar Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes RI, Dr. Achmad Farchanny Tri Adriyanto pada Rabu (27/3/2024).
HFMD atau flu singapura adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71. HFMD rentan menyerang saat pergantian musim atau pancaroba. Virus akan menular lewat cairan atau lendir pada hidung, tenggorokan, dan lesi kulit yang pecah dari orang yang terinfeksi.
HFMD memang banyak menyerang anak-anak. Namun, bukan berarti sekolah harus ditutup agar penularan penyakit tersebut bisa ditekan. Cukup dengan mengizinkan anak untuk tidak sekolah selama sepekan untuk pemulihan.
“Sekolah nggak usah ditutup. Sekolah itu cukup dipel, pakai disinfektan yang biasa saja, tembok disabun, meja-meja, alat sekolah, semua alat-alat yang dipakai anak itu dibersihkan dengan pembersih biasa,” ujar dokter spesialis anak subspesialis kesehatan anak infeksi dan penyakit tropis, Hinky Hindra Irawan Satari pada Senin (18/3/2024).
Menurutnya, pembersihan lingkungan sekolah jauh lebih efektif dibanding menutup kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Gejala flu Singapura
Gejala flu singapura memang hampir mirip dengan flu biasa. Namun, ada gejala lain yang berbeda dan perlu diwaspadai. Berikut gejala flu singapura:
KOMENTAR
Latest Comment