Advertisement

Kenalan dengan Kucing Merah Kalimantan, Spesies Endemik Misterius yang Kembali Muncul Setelah 20 Tahun

03 June 2025 22:08 WIB

thumbnail-article

Penampakan kucing merah Kalimantan. Sumber: Wikimedia Commons/Jim Sanderson.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Nuha Khairunnisa

Kucing merah Kalimantan atau yang memiliki nama ilmiah Pardofelis badia atau Catopuma badia berhasil terekam kamera jebak di Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM), Malinau, Kalimantan Utara, setelah lebih dari 20 tahun tidak terlihat.

Tim Balai TNKM menemukan penampakan spesies endemik misterius ini saat melakukan inventarisasi potensi kawasan. Bukti keberadaan kucing langka yang terekam pada 2023 ini menandai sebuah momen bersejarah bagi dunia konservasi.

Rekaman terakhir kucing merah Kalimantan di kawasan konservasi itu terjadi pada tahun 2003 oleh Dave Augeri and WWF Kayan Mentarang Project. Adapun penemuan sebelumnya, sekaligus yang pertama, terjadi pada tahun 1957 oleh naturalis Prancis Pierre Pfeffer.

Kucing merah Kalimantan dikenal sebagai salah satu spesies kucing liar paling langka dan misterius. Dengan hanya beberapa catatan penampakan sepanjang sejarah, kucing ini mengundang rasa ingin tahu dan perhatian dari para peneliti dan pencinta satwa. Penemuan 2023 ini menunjukkan bahwa spesies ini masih bertahan dan perjalanannya di alam liar perlu dicermati lebih lanjut.

Ciri-ciri fisik kucing merah Kalimantan

Kucing merah Kalimantan memiliki penampilan yang khas dengan variasi bulu berwarna merah tua hingga cokelat kemerahan. Beberapa individu juga memiliki pola bercak samar pada bulunya. Fitur ini menjadikan mereka tampak mencolok dan mudah dikenali.

Ukuran kucing merah Kalimantan tergolong kecil, dengan panjang tubuh antara 50 hingga 60 cm dan berat yang berkisar antara 2,3 hingga 4,5 kg. Ukurannya yang lebih kecil dibandingkan dengan kucing besar lainnya menjadikannya spesies ini tergolong unik di kalangan kucing liar.

Salah satu ciri paling mencolok dari kucing ini adalah ekornya yang panjang, yang bisa mencapai 30 hingga 40 cm. Ekor ini tidak hanya berfungsi untuk keseimbangan saat berburu, tetapi juga menambah daya tarik penampilannya. Keunikan fisik ini membuat kucing merah sangat spesial di antara berbagai spesies kucing lainnya.

Habitat dan sebaran kucing merah Kalimantan

Kucing merah Kalimantan hidup di hutan tropis yang lebat, mulai dari hutan rawa dan dataran rendah hingga perbukitan dengan ketinggian hingga 500 meter di atas permukaan laut. Keberadaan spesies ini sangat bergantung pada hutan yang sehat dan terjaga, yang menyediakan tempat berlindung dan sumber makanan.

Sebaran kucing merah Kalimantan meliputi berbagai daerah di Kalimantan, termasuk Kalimantan Utara, Timur, Tengah, dan Barat. Spesies ini juga ditemukan di wilayah Sabah dan Sarawak di Malaysia. Lingkungan yang terpencil dan minim gangguan manusia sangat penting untuk mempertahankan keberadaan mereka.

Keberlangsungan hidup kucing merah erat kaitannya dengan kesehatan habitatnya. Kucing ini sangat rentan terhadap perubahan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti deforestasi. Dalam keadaan habitat yang terjaga, mereka mampu menunjukkan dampak positif bagi ekosistem hutan tropis.

Ancaman terhadap kucing merah Kalimantan

Salah satu ancaman utama terhadap kucing merah Kalimantan adalah deforestasi. Sejak dekade lalu, hutan di Kalimantan mengalami penyusutan yang signifikan, yang mengakibatkan hilangnya habitat bagi spesies ini. Penurunan ini menambah tekanan pada populasi kucing yang sudah kecil.

Perburuan ilegal dan perdagangan satwa liar juga menjadi ancaman serius bagi keberadaan kucing merah Kalimantan. Banyak individu kucing ini menjadi mangsa bagi para pemburu, yang menjadikannya lebih rentan terhadap kelestariannya.

Untuk memastikan kelangsungan hidup kucing merah Kalimantan, upaya konservasi yang lebih masif dan terarah sangat diperlukan. Edukasi masyarakat lokal mengenai pentingnya melindungi spesies ini serta perlindungan hukum menjadi kunci agar kucing merah tidak lenyap dari alam liar. Pengawalan habitat hutan dan penanganan terhadap aktivitas perburuan ilegal harus dilakukan secara bersamaan untuk memberikan dampak positif bagi pelestarian spesies ini.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER

Advertisement
Advertisement