Keseringan Makan Junk Food Bisa Bikin Kemampuan Spasial Otak Menurun

9 May 2025 13:30 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi junk food. Sumber: Freepik.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Nuha Khairunnisa

Studi terbaru menunjukkan bahwa konsumsi makanan cepat saji atau junk food memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan otak, khususnya dalam hal kemampuan spasial.

Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula cenderung mengalami penurunan kemampuan navigasi spasial. Kemampuan ini termasuk di antaranya kemampuan untuk menemukan tempat, mengingat rute, serta memperkirakan jarak.

Peneliti dari Universitas Sydney melakukan uji coba dengan menggunakan labirin realitas virtual untuk menilai kemampuan navigasi dari 55 peserta. Mereka mengevaluasi dampak diet terhadap kemampuan ingatan dalam lingkungan virtual. Dalam percobaan tersebut, peserta yang mengonsumsi banyak makanan cepat saji menunjukkan kesulitan dalam mengingat lokasi objek tertentu dalam labirin. Adapun mereka yang memiliki pola makan yang lebih sehat dapat mengingat lokasi lebih baik.

Penemuan ini mengindikasikan bahwa diet yang kaya akan lemak dan gula dapat merusak ingatan jangka panjang serta kemampuan belajar individu, yang membuktikan korelasi antara kebiasaan makan dengan kapasitas kognitif.

Mekanisme kerusakan otak akibat junk food

Peran hipokampus sebagai pusat memori dan navigasi spasial sangat penting dalam konteks ini. Hipokampus adalah bagian otak yang berperan dalam membentuk memori serta mengatur orientasi di ruang. Dalam penelitian yang sama, ditemukan bahwa diet tinggi lemak jenuh dan gula seperti yang banyak dijumpai dalam junk food dapat merusak fungsi hipokampus tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa pola makan yang buruk tidak hanya berdampak pada berat badan, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan mental. Para peneliti menekankan bahwa dengan meningkatkan kualitas pola makan, kesehatan hipokampus dapat diperbaiki, yang berdampak positif pada kemampuan navigasi dan memori.

Solusi untuk memperbaiki kemampuan spasial

Meski dampak pola makan tidak dapat dianggap sepele, terdapat harapan bahwa perubahan sederhana dalam diet bisa membawa perbaikan. Penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan intervensi diet yang lebih sehat, individu dapat memulihkan kapasitas kognitif mereka. Mengurangi asupan makanan yang tidak sehat dan menggantinya dengan makanan bergizi dapat meningkatkan kesehatan hipokampus serta kemampuan individu dalam menavigasi lingkungan baru.

Perubahan pola makan bahkan dapat terjadi di awal masa dewasa, ketika fungsi kognitif masih dalam tahap optimal. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap individu untuk mempertimbangkan keseimbangan diet mereka demi menjaga kesehatan kognitif dan mental secara keseluruhan.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER