18 April 2023 23:04 WIB
Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Rizal Amril
Bulan Ramadan identik dengan kebaikan dan kebersamaan. Di bulan ini, banyak orang yang melakukan berbagai kegiatan baik, misalnya dengan membersihkan lingkungan sekitar, berziarah kubur, sampai berbagi takjil untuk berbuka.
Di Indonesia, kegiatan bagi-bagi takjil merupakan hal yang lumrah dan sangat sering dijumpai. Dilansir dari Alif.ID, budaya membagi-bagikan takjil di nusantara telah ada sejak zaman dahulu, salah satunya dilakukan oleh masyarakat Aceh.
Berdasarkan catatan Snouck Hurgronje pada tahun 1891-1892, masyarakat Aceh pada bulan Ramadan beramai-ramai pergi ke masjid untuk menyantap takjil berupa bubur pedas.
Hingga saat ini, tradisi berbagi takjil masih tetap lestari. Di zaman modern, kegiatan berbagi takjil banyak dilakukan oleh individu atau komunitas di tempat-tempat yang ramai, misalnya di sepanjang trotoar jalan atau di dekat lampu lalu lintas.
Fenomena ini kerap disebut sebagai takjil on the road.
Banyak alasan yang mendasari seseorang membagikan takjil kepada orang lain, salah satunya adalah untuk meraih berkat dan rahmat dari Allah SWT di bulan Ramadan.
Berbagi makanan seperti takjil sudah menjadi kebiasaan bagi umat Islam di waktu Ramadan sejak awal mula turunnya syariat Islam.
Kegiatan berbagi makanan seperti takjil on the road merupakan bagian dari ibadah sedekah yang disyariatkan oleh Rasulullah saw. kepada umatnya.
Terdapat banyak keutamaan bersedekah terutama jika dilakukan di bulan Ramadan. Allah Swt menjanjikan ganjaran yang luar biasa bagi mereka yang memberikan takjil kepada orang yang berpuasa.
Dalam kitab Busyra al-Karim bi Syarhi Masail al-Ta’lim, Syekh Sa'id bin Muhammad Ba 'Ali Ba 'Asyan menyatakan bahwa berdasarkan riwayat Rasulullah saw., sunah hukumnya untuk memberi iftar atau buka puasa kepada orang yang berpuasa meski hanya dengan sebiji kurma atau seteguk minuman.
"Barangsiapa memberikan iftar kepada orang yang sedang berpuasa maka ia mendapatkan pahala orang yang berpuasa itu tanpa sedikitpun mengambil pahala dari orang yang berpuasa tersebut,” demikian sabda Rasulullah.
Membagi-bagikan takjil di jalanan merupakan bentuk aksi sosial di bulan Ramadan yang salah satu tujuannya adalah untuk menumbuhkan kepedulian terhadap sesama.
Jalanan merupakan tempat berbagai macam individu berkumpul, mulai dari pengguna kendaraan yang sekadar lewat, pedagang kaki lima yang biasa mangkal, sampai pencari nafkah yang memanfaatkan jalanan seperti pengemudi ojek online atau tukang becak.
Berpartisipasi dalam kegiatan takjil on the road dapat membuat kita lebih peka dengan berbagai fenomena sosial yang kerap terjadi di jalanan.
Seperti kita ketahui, puasa adalah ibadah yang penuh tantangan, terlebih bagi mereka yang harus menjalani hari di jalanan yang terik. Menyaksikan secara langsung kondisi di jalanan akan merangsang rasa empati dalam diri.
Dengan memberikan sebagian rezeki kepada para pejuang jalanan, kita turut menyebarkan kebermanfaatan ibadah kepada banyak orang serta mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan yang sama.
***
Pada Ramadan tahun ini, Narasi mengajak anak muda untuk memulai segala sesuatu dengan niat dan proses yang baik. Hingga akhirnya kita semua dapat menjalani segala prosesnya hingga #KetemuJalannya.
KOMENTAR
Latest Comment