Khofifah Terpilih Jadi Dewan Pembina Ketua Muslimat NU Di Kongres XVIII Periode 2025-2030

15 Feb 2025 20:13 WIB

thumbnail-article

Antara

Penulis: Elok Nuri

Editor: Elok Nuri

Khofifah Indar Parawansa resmi terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) periode 2025-2030 dalam Kongres XVIII Muslimat NU yang diadakan di Asrama Haji, Surabaya pada 15 Februari 2025.

"Tim 9 secara mufakat telah memilih Ibu Khofifah Indar Parawansa," kata Siti Aniroh, Ketua Pelaksana Kongres Muslimat NU XVIII/2025, yang juga menjadi pimpinan sidang pemilihan Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU. Mengutip Antara.

Tim sembilan yang dimaksud disini terdiri dari Ketua PW Muslimat NU dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara dan Nusa Tenggara Barat.

Sebelumnya, Khofifah pada sambutan terakhir sebagai Ketua Umum (Ketum) PP Muslimat NU 2016-2024, mengatakan bahwa telah berusaha untuk melakukan penghubungan program-program dengan berbagai tingkatan Muslimat NU, mulai dari Anak Ranting, Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU se-Indonesia, hingga seluruh Pimpinan Cabang Istimewa (PCI).  

"Setelah menerima laporan pertanggung jawaban kami, bahwa di dalam LPJ bukan hanya kerja PP Muslimat tapi juga kerja perangkat-perangkat maka kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen strategis di lingkungan Muslimat NU, perangkat badan hukum maupun yang tidak berbadan hukum," katanya. Mengutip NU Online

"Kami jajaran Pimpinan Pusat Muslimat NU mengucapkan terima kasih dan mohon maaf jika dalam banyak hal kami merasakan bahwa ada hal-hal yang belum bisa kita maksimalkan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan ibu-ibu semua berkenan memaafkan kami dan dengan memohon ridho Allah kepemimpinan PP Muslimat NU periode 2016-2024 kami nyatakan demisioner," tambahnya lagi. 

Dewan Pembina Merupakan Stuktur Organisasi Muslimat Yang Baru

Pada kesempatan tersebut Khofifah mengungkapkan jika jabatan Ketua Umum Dewan Pembina dan Ketua PP Muslimat NU merupakan struktur baru berdasarkan hasil koordinasi beberapa hari terakhir dalam kongres yang didampingi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Jadi ini struktur baru berdasarkan hasil koordinasi beberapa hari terakhir dan pendampingan PBNU. Jadi, ada PBNU yang memang diutus untuk melakukan pendampingan pada proses kongres oleh badan otonom sampai dengan proses pemilihan," terang Khofifah.

Jadi saat ini pucuk pimpinan Muslimat NU dipegang oleh Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU dengan didampingi Ketua PP Muslimat NU. Kepengurusan yang baru ini bertujuan untuk memberikan pola yang lebih jelas dan sistematis dalam pengelolan organisasi.

Masa bakti kepengurusan juga mengalami perubahan. Sebelumnya, periode masa bakti adalah delapan tahun, kini menjadi lima tahun, selaras dengan penetapan masa bakti untuk PBNU. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses regenerasi kepemimpinan dalam organisasi.

Arifatul Choiri Fauzi sebagai Ketua PP Muslimat NU

Setelah terpilihnya Khofifah dalam Kongres XVIII, perhatian beralih kepada pemilihan Ketua Pengurus Harian PP Muslimat NU. Arifatul Choiri Fauzi terpilih secara aklamasi untuk menjabat posisi tersebut.

Arifah, yang juga merupakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, membawa segudang pengalaman yang diharapkan akan mendukung kepemimpinan Khofifah.

Pemilihan Arifah ini digelar setelah Khofifah menawarkan tiga nama kepada para peserta kongres, yaitu Arifah Choiri Fauzi, Siti Aniroh Slamet Effendy dan Ulfah Mashfufah, untuk dipilih salah satu yang akan mendampinginya sebagai Ketua PP Muslimat NU.

"Peserta lalu sepakat menunjuk nama Arifatul Choiri Fauzi sebagai Ketua PP Muslimat NU periode 2025-2030," kata Ketua Panitia Kongres Muslimat NU XVIII, Siti Aniroh.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER