Kolesterol dan Jeroan Ayam: Risiko Kesehatan dan Tips Mengonsumsinya dengan Bijak

11 Mar 2025 13:10 WIB

thumbnail-article

Penulis: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Editor: Indra Dwi Sugiyanto

Artikel ini merupakan kerja sama antara Narasi dan Diet Partner. Seluruh informasi yang dimuat telah dikurasi oleh Rheinhard, S.Gz., Dietisien (Nutritionist).

------------------------------------------------------------------

Jeroan adalah bagian dalam tubuh ayam yang dapat dikonsumsi seperti hati, ampela, usus, dan jantung. Biasanya jeroan juga sering digunakan dalam berbagai masakan tradisional di banyak negara, termasuk Indonesia loh

Sedangkan Kolesterol memiliki peran dalam tubuh manusia, yakni dalam proses metabolisme dan sebagai komponen penting dalam berbagai fungsi tubuh. Baik dari fluiditas membran sel dan hingga prekursor hormon steroid.

Nah, belakangan ini juga konsumsi jeroan ayam, terutama hati ampela, menjadi perhatian karena kandungan kolesterolnya yang relatif tinggi. Sehingga sering dikatakan apabila konsumsi jeroan berlebihan, maka dapat meningkatkan risiko aterosklerosis dan penyakit jantung. 

Tapi apakah benar demikian? Mari coba simak artikel berikut

Risiko dan Dampak Konsumsi Jeroan Ayam

Kandungan Kolesterol dalam Jeroan Ayam

Secara umum, 100 gram jeroan ayam mengandung protein tinggi (sekitar 17-18 gram), bahkan ada sejumlah vitamin (misalnya vitamin A dan vitamin B kompleks seperti, B2, B3, dan B12). Makanya kadang konsumsi jeroan bisa dikonsumsi apabila kamu sedang anemia karena kandungan zat besi yang tinggi.

Tapi, diluar hal-hal baiknya,, rupanya jumlah kandungan kolesterol pada jeroan ayam itu bisa tergolong banyak loh!? 

Apabila kita bedah satu per satu, kita bisa lihat bahwa setiap organ juga memiliki nilai kadar kolesterol yang berbeda-beda. Dilansir dari fatsecret, per 100 gram berat mentah, hati ayam mengandung 345 mg kolesterol, ampela mengandung 367 mg kolesterol, jantung ayam mengandung 136 mg kolesterol, dan usus ayam mengandung 240 mg kolesterol.

Nah, itu saja baru mentah, belum lagi ketika sudah mulai dimasak dengan cara digoreng, di kuah santan, diopor, dan direndang. Secara rasa memang enak, tapi kadar kolesterolnya juga bisa melesat tinggi rupanya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko

Ada beberapa hal juga yang perlu kamu pertimbangkan berhubung itu juga bisa pengaruhi kadar jumlah kolesterol pada saat konsumsi jeroan ayam loh. 

Diantaranya seperti yang disebutkan sebelumnya, yakni metode memasak. Menggoreng sebagai salah satu metode memasak jeroan ayam dapat meningkatkan kadar lemak dan kolesterol dibandingkan dengan merebus atau mengukus. 

Studi menunjukkan bahwa proses penggorengan yang diikuti dengan pencelupan bahan pangan ke dalam minyak dapat meningkatkan kadar lemak jenuh dan lemak trans pada makanan. Nah lemak jenuh berlebih ini yang biasanya dikaitkan dengan kadar kolesterol (LDL - low density lipoprotein) yang tinggi juga, dan berisiko memunculkan penyakit jantung.

Jadinya gak heran kalau jeroan ayam yang digoreng akan memiliki kadar lemak dan kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan yang direbus.

Kemudian juga porsi konsumsi juga bisa pengaruh loh. Bayangin aja, kamu lagi konsumsi jeroan yang sudah jelas kadar kolesterolnya tinggi, terus dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.

Dilansir dari Halodoc, konsumsi jeroan, seperti ati ampela secara berlebihan dapat menyebabkan tubuh mendapat kelebihan asupan kolesterol hingga 17%. 

Apabila konsumsi kolesterol kebanyakan, maka tubuh akan merasa bekerja terlalu berat dalam meregulasi sintesis kolesterol dan penyerapannya, sehingga kadar kolesterol dalam darah meningkat.

Kalau bisa juga frekuensi konsumsi jeroan ayam juga perlu diperhatikan. Karena konsumsi jeroan ayam terlalu sering dapat meningkatkan risiko peningkatan kadar kolesterol dari waktu ke waktu.

Kurangi frekuensi konsumsi jeroan ayam dapat dilakukan dengan cara mengganti dengan sumber protein lain yang lebih sehat. Jadinya kadar kolesterol bisa tetap stabil kok.

Dampak Kesehatan dari Kadar Kolesterol Tinggi

Memang kadar kolesterol tinggi memang bisa menyebabkan pengerasan atau pengecilan aliran pembuluh darah, sehingga mengganggu aliran darah. Kondisi seperti ini bisa memicu berbagai macam penyakit seperti tekanan darah tinggi. Hal ini dikarenakan, kadar kolesterol yang tersumbat semakin banyak menghalang aliran pembuluh darah, sehingga mendorong jantung untuk bekerja lebih keras memompa darah, makanya tekanan darah bisa naik.

Adapun penyakit jantung koroner (PJK), diakibatkan karena akumulasi lemak pada pembuluh darah, termasuk pembuluh darah yang dekat dengan jantung, jadinya aliran darah berkurang dan bisa berisiko sebabkan serangan jantung.

Apabila suplai darah yang terhalang oleh kolesterol itu terjadi pada pembuluh bagian otak, jadinya risiko stroke dapat terjadi.

Gak menutup kemungkinan juga bahwa blokade atau halangan kolesterol pada jaringan pembuluh darah bisa terjadi ditempat lain, seperti pembuluh darah perifer daerah tangan dan kaki, sehingga memicu terjadinya penyakit arteri perifer. Bahkan di beberapa kasus tertentu dapat mempengaruhi ginjal juga loh.

Strategi Mengurangi Risiko dan Kesimpulan

Kamu harus ingat, bahwa di Indonesia, studi menunjukkan sekitar 35% dari populasi di Indonesia diestimasi memiliki kadar kolesterol lebih dari batas normal, sehingga berisiko terjadinya hiperkolesterolemia. Jangan sampai kamu termasuk salah satunya gara-gara kebiasaan konsumsi jeroan loh.

Kalau misalkan kamu mau tetap sehat, bisa nih kamu coba terapin beberapa strategi untuk mengurangi risikonya kalau kamu udah terlanjur suka dengan konsumsi jeroan.

Tips Pengolahan Jeroan Ayam yang Sehat

Ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mengolah jeroan ayam yang lebih sehat. Singkat saja!

  1. Coba hindari atau kurangi cara memasak dengan menggoreng. Coba pakai cara masak seperti merebus, mengukus, atau memanggang untuk mengurangi kandungan lemak.

  2. Buang bagian lemak yang terlihat sebelum memasak jeroan.

  3. Kamu bisa pakai rempah-rempah untuk memasak jeroan, karena beberapa rempah punya sifat anti-inflamasi dan membantu menurunkan kolesterol.

  4. Usahakan setiap masak, minimalisasi penggunaan garam dan minyak ya.

Rekomendasi Konsumsi Seimbang

Kamu juga bisa menyimbangi asupan kolesterol dari jeroan dengan makanan lain loh.

  1. Kamu bisa konsumsi makanan yang kaya akan serat. Studi menunjukkan kalau sereal seperti oats yang tinggi serat bisa bantu menurunkan kadar kolesterol total.

  2. Sayuran sterols, seperti minyak sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian, bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dengan cara menghambat penyerapan kolesterol dan metabolismenya dalam tubuh. Penelitian juga menunjukkan kalau asupan sayuran stanols atau sterols 2 gram per hari bisa bantu turunin kadar kolesterol LDL sebanyak 10%.

Nah dicatat juga ya, kalau berdasarkan Menteri Kesehatan kita, batas ambang nilai normal kolesterol dalam darah itu orang dewasa itu adalah tidak lebih dari 200 mg/dL, dan akan dianggap tinggi kalau misalkan lebih dari 240 mg/dL loh. Jadi diperhatikan konsumsi makanan sumber kolesterolnya ya.

Pada akhirnya, konsumsi jeroan apakah boleh? Boleh kok, cuman pastiin kamu tetap menjaga porsi makan, frekuensi, dan metode memasak ketika kamu konsumsi jeroan ya. Perhatiin juga apakah kamu memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, ataupun kolesterol, karena nantinya akan berpengaruh dengan batas-batas jumlah konsumsi kamu. Masih banyak kok makanan sumber protein lain yang enak selain jeroan. Kamu juga bisa sambil dengan konsumsi sumber vitamin, mineral, dan serat untuk menyimbanginya. Jangan lupa tetap jaga kesehatan ya!

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER