Kulminasi Utama: Fenomena Hari Tanpa Bayangan Di Indonesia

21 Feb 2025 14:20 WIB

thumbnail-article

Hari Tanpa Bayangan di Indonesia akan terjadi mulai 20 Februari hingga awal April 2025.(CNN Indonesia/Huyogo)

Penulis: Kitin Aprilia

Editor: Kitin Aprilia

Hari Tanpa Bayangan adalah fenomena alam yang terjadi ketika Matahari berada tepat di atas kepala pengamat. Pada momen ini, bayangan benda tegak terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Konsep ini dikenal sebagai kulminasi utama yang terjadi ketika deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi akibat posisi Matahari yang cukup tinggi di langit sehingga menciptakan efek visual yang unik.

Deklinasi Matahari adalah sudut yang menggambarkan posisi Matahari relatif terhadap bidang ecuator Bumi. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang suatu lokasi, kulminasi utama terjadi. Fenomena ini terutama signifikan di daerah beriklim tropis, seperti Indonesia, di mana posisi Matahari dapat bervariasi secara dramatis sepanjang tahun.

Hubungan antara deklinasi Matahari dan garis lintang pengamat memainkan peranan penting dalam penentuan waktu Hari Tanpa Bayangan. Setiap lokasi memiliki lintang yang berbeda, sehingga waktu kulminasi utama dapat bervariasi. Contohnya, Jakarta dan Pontianak akan mengalami peristiwa ini pada tanggal yang berbeda, meskipun keduanya berada dalam iklim tropis.

Posisi Matahari di Atas Ekuator

Kota-kota yang berada di sekitar jalur khatulistiwa seperti Pontianak, memiliki waktu kulminasi utama yang lebih tepat di tengah hari. Pada saat-saat ini, posisi Matahari berada di titik zenit sehingga menciptakan hari tanpa bayangan yang spesifik dan dapat diamati oleh masyarakat. Fenomena ini merupakan bagian dari gerak semu harian Matahari yang terus berubah sepanjang tahun.

Fenomena Hari Tanpa Bayangan juga memiliki pengaruh terhadap cuaca setempat. Meskipun tidak ada hubungan langsung, peningkatan radiasi matahari pada hari tanpa bayangan dapat mempengaruhi suhu lokal dan iklim sekitarnya. Hal ini membuka ruang bagi penelitian lebih lanjut di bidang klimatologi.

Jadwal Hari Tanpa Bayangan di Berbagai Kota

Beberapa lokasi di Indonesia yang akan mengalami Hari Tanpa Bayangan meliputi Pontianak, Jakarta, dan Sabang. Setiap daerah menawarkan pengalaman yang berbeda, sehingga penting bagi masyarakat untuk mencatat tanggal dan waktu peristiwa ini agar tidak melewatkannya.

Di Indonesia, fenomena Hari Tanpa Bayangan terjadi dua kali dalam setahun. Pada tahun ini, fenomena ini akan berlangsung mulai dari akhir Februari hingga awal April. Penanggalan spesifiknya bervariasi di berbagai daerah: di Pontianak, kulminasi utama dijadwalkan pada 20 Maret, sementara di Jakarta, fenomena ini terjadi pada 4 Maret. Rentang waktu yang berbeda ini memberikan kesempatan bagi berbagai daerah di Indonesia untuk menyaksikan peristiwa langka ini. Di Bogor, fenomena ini dijadwalkan pada 4 Maret dan 9 Oktober, sementara di Baa, Nusa Tenggara Timur, terjadi dari 20 Februari hingga 4 April tahun ini. Setiap kota memiliki jadwal kulminasi utama yang berbeda berdasarkan posisinya.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER