Lakukan Simulasi Makan Siang, Siswa Sarankan Porsi Nasi Lebih Banyak

Pemerintah telah menginisiasi sebuah simulasi program yang melibatkan penyediaan makan siang gratis, mengikuti model Prabowo-Gibran, di beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Tangerang.

Simulasi tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, seperti yang dilaporkan oleh detikFinance. Peserta simulasi, yakni para siswa, diminta untuk membawa tempat makan sendiri, yang kemudian akan diisi dengan makanan siang gratis.

Melansir detikcom, Menteri Airlangga mengungkapkan bahwa membawa tempat makan sendiri dapat membantu mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolah.

Salah satu contoh dari penerapan konsep ini dapat dilihat di SMPN 2 Curug, Tangerang, yang menerapkan program pengurangan sampah plastik di lingkungan sekolah. Sebagai konsekuensinya, seluruh siswa diwajibkan untuk membawa tempat makan dan minum sendiri.

"Jadi, ini kita lihat di setiap kelas sudah ada botol dispenser kemudian para siswa membawa tumbler dan juga kotak makanan. Di mana kotak makanan diisi di sini di kantin dengan berbagai menu," ujar Airlangga, Kamis (29/2/2024).

Airlangga menambahkan bahwa melalui simulasi ini, pihaknya ingin melihat variasi jenis makanan yang disediakan. Dengan demikian, nilai gizi dari makanan tersebut, baik dalam bentuk kalori maupun protein, dapat terjaga dengan baik.

Selain itu, Airlangga juga berharap program ini dapat membuka peluang kerjasama dengan pelaku usaha lokal di masa mendatang. Dengan meningkatkan nilai gizi anak-anak, program makan siang gratis juga diharapkan dapat mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Di sini hanya mau melihat simulasinya, bagaimana ini bisa dilaksanakan di sekolah. Kemudian ini bagaimana bisa melibatkan UMKM sekitar sekolah dengan gizi yang terjaga dan higienis," imbuhnya.

Respons siswa terhadap program makan siang gratis

Dalam merespons program ini, beberapa siswa menyatakan kegembiraan mereka atas terselenggaranya makan siang gratis tersebut. 

Salah satunya adalah Fahri, seorang siswa kelas 8, yang merasa senang dapat menikmati makanan gratis dari pemerintah.

Dia menyatakan bahwa program ini sangat membantu dirinya dan keluarganya dalam menghemat pengeluaran. Namun, ada beberapa siswa yang juga memberikan masukan terkait menu makan siang yang disediakan.