Ledakan Bom di Masjid Afghanistan Saat Shalat Magrib Berjamaah: 21 Meninggal!

18 Agustus 2022 04:25

Narasi TV

Keluarga korban ledakan di Afghanistan/ Reuters

Penulis: Firda Iskandar

Editor: Akbar Wijaya

Ledakan dahsyat terjadi di masjid Kabul saat shalat maghrib berjemaah dilakukan pada Rabu (17/8/2022) malam. Polisi Kabul yang dikutip Reuters pada Kamis (18/8/2022) menyebut ledakan mengakibatkan sedikitnya 21 orang tewas dan 33 orang lainnya terluka.

Di antara korban tewas, terdapat ulama ternama yaitu Mullah Amir Mohammad Kabuli.

Saksi mata mengatakan ledakan besar terdengar dari kawasan utara Kabul dan menghancurkan kaca jendela gedung-gedung di sekitarnya. Tak lama, mobil ambulans bergegas ke tempat itu.

"Sebuah ledakan terjadi di dalam sebuah masjid.... ledakan itu menimbulkan korban, tetapi jumlahnya belum jelas," kata juru bicara kepolisian Kabul Khalid Zadran.

Seorang penduduk menyebut ledakan diakibatkan oleh serangan bom bunuh diri. Namun hingga sekarang belum ada satu pun pihak yang bertanggung jawab.

Stefano Sozza, Direktur Emergency Hospital — rumah sakit darurat yang dijalankan LSM Italia khusus menangani korban perang —  mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah merawat 27 orang, lima di antaranya anak-anak, akibat ledakan tersebut.

Sozzo mengatakan pada Agustus rumah sakitnya merawat 80 pasien yang menjadi korban dari enam peristiwa yang berbeda, termasuk insiden ledakan dan penembakan massal.

"Negara ini menderita konsekuensi dari konflik berkepanjangan yang merusak masa depannya," kata Sozza.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengutuk ledakan itu, "Para pelaku kejahatan semacam itu akan segera diadili dan akan dihukum," tegasnya seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (17/08/2022).

Pemerintah Taliban mengklaim kekerasan di Afghanistan telah menurun sejak mereka mengambil alih kekuasaan dari Amerika Serikat sejak 6 Agustus 2021. 

Salah satunya keberhasilan mereka menangkap mantan Taliban yang berbelot Mehdi Mujadi di Provinsi Herat Barat saat ia mencoba menyeberangi perbatasan ke Iran.

Namun faktanya, sejumlah serangan yang diklaim ISIS masih kerap terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Serangan itu sering menargetkan pemuka agama, etnis minoritas serta para pemimpin Taliban.

Pada 11 Agustus 2022 misalnya, ulama Taliban Sheikh Rahimullah Haqqani tewas dalam ledakan kecil saat ia mengisi seminar di Kabul.

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom kecil yang disebut disimpan dalam kaki palsu seorang martir. 

Pada 2 Agustus 2022, Amerika Serikat berhasil membunuhpemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri yang disebut bertanggung jawab dalam serangan bom 11 September 2001. 

Serangan ini dianggap sebagai bukti bahwa Afghanistan tetap menjadi tempat persembunyian para ekstrimis. 

Selain serangan teroris Taliban juga menghadapi krisis ekonomi karena banyak dari negara donatur yang menyetop bantuan dana. 

NBC menyebut setidaknya 43% dari populasi di sana hanya bisa makan kurang dari sekali dalam sehari. Sebanyak 97% warga Afghanistan juga diperkirakan akan hidup di bawah garis kemiskinan pada akhir tahun ini.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR