22 Oktober 2022 20:10 WIB
Penulis: Agung Pratama S.
Editor: Akbar Wijaya
"Istilahnya [jangankan] membahas tentang sepak bola, buat nonton saja saya udah kehilangan gairah."
Sejumlah Aremania kecewa kepada manajemen Arema FC yang terkesan bungkam terkait tragedi Kanjuruhan. Manajemen dinilai tidak ada dalam satu barisan suporter yang menyuarakan pengusutan tuntas tragedi Kanjuruhan.
Kekecewaan itu akan diruapkan Aremania dengan memboikot segala bentuk kegiatan sepak bola yang diselenggarakan PSSI termasuk Arema FC, hingga rasa keadilan kepada para korban tragedi Kanjuruhan diberikan.
“Kalau aku sih dengan ketidaktegasan mereka keberpihakan pada siapa, kalau aku memilih kita sebaiknya memboikot semua kegiatan yang dinaungi federasi, termasuk Arema sendiri. Soalnya kita terlanjur kecewa,” kata Ivo salah seorang Aremania kepada Narasi, Jumat (22/10/2022).
Menurut Ivo sikap tidak tegas klub akan meningkatkan kesadaran suporter yang berhasil selamat bahwa klub tidak pernah berpihak ke mereka.
“Orang-orang yang masih selamat kayak saya dan teman-teman lainnya akan berpikir ‘klub saja meski banyak orang-orang yang meninggal cuma begini lho, tidak ada ketegasan’,” kata Ivo.
Ivo mengatakan sikap tidak tegas dan jelas manajemen Arema FC atas tragedi Kanjuruhan membuat ratusan korban meninggal dan luka tak lebih dari sekadar angka.
“Akhirnya kita semua yang jadi korban hanya menjadi angka. Jadi sama saja, tidak evaluasi yang berarti, nantinya suporter akan menjadi akan kambing hitam, yang akan dievaluasi besar-besaran suporter dan klub.”
Ivo mengingatkan manajemen Arema FC tidak sekadar menyelesaikan tanggung jawab terhadap korban sebatas pemberian materi, namun juga harus mendorong perbaikan sepak bola di tanah air.
“Kalau masalah bantuan itu kewajiban mereka. Tapi mereka tidak bisa lari dari tanggung jawab yang tidak cuma materi. Harus ada perubahan yang dikedepankan mereka,” katanya.
Mahardika Nanang Susilo atau akrab disapa John, seorang Aremania yang tergabung dalam Curva 10 Sud juga punya pendapat serupa.
Sebagai Aremania, Jonn merasa tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban telah menyisakan duka mendalam di hatinya. Ia mengaku kehilangan gairah untuk menonton lagi pertandingan sepak bola, termasuk laga Arema FC.
“Tentang tragedi yang di Kanjuruhan, buat saya sendiri, opini saya sendiri pribadi, buat istilahnya [jangankan] membahas tentang sepak bola, buat nonton saja saya udah kehilangan gairah,” ucap John.
John tak tahu sampai kapan perasaan semacam ini akan terus bersemayam di hatinya. Barangkali sampai pihak-pihak yang terlibat mempertanggung jawabkan perbuatannya dan perbaikan sepak bola tanah air benar-benar dilakukan.
“Gairah itu mungkin akan muncul lagi waktu yang jawab setelah semuanya istilahnya sudah diperbaiki.” tambahnya.
Menurut John relasi suporter dan klub tak cuma terjalin sepanjang 90 menit pertandingan. Suporter merupakan penyokong penting terhadap kemajuan dan capaian klub. Entah itu di dalam atau di luar stadion.
Dengan istilah yang emosional John mengibaratkan hubungan klub dan suporter ibarat bapak dan anak.
“Harapan saya untuk Arema, yang meninggal dan jadi korban itu suportermu. Mereka yang mendukungmu secara materiil dan moriil. Istilahnya, Arema ini bapaknya Aremania anaknya. Kalau anaknya terluka bapaknya harus bertanggung jawab,” kata John.
John meminta klub berada satu barisan dengan suporter untuk menyuarakan pengusutan tuntas tragedi Kanjuruhan.Karena bagi John jika hal ini terus dibiarkan tidak akan pernah selesai permasalahannya.
“Saya kecewa, ini yang jadi korban tidak satu, dua, tiga, empat, yang korban sudah ratusan. Seharusnya Arema [merasa] sebagai korban juga. Tim atau manajemen Arema sebagai korban harusnya berjuang bersama Aremania untuk usut tuntas masalah hukum.”
Menurut John pertanggungjawaban klub terhadap meninggalnya ratusan suporter Aremania dapat ditunjukkan dengan menyuarakan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), termasuk meminta mundur jajaran pengurus PSSI.
“Masalah PSSI [harus mundur] mereka punya hak votes kan Arema. Harusnya mereka juga menekan federasi harus tanggung jawab dengan tragedi ini, Ketua PSSI harus mundur,” ujar John.
Sejumlah akun suporter sepak bola tanah air juga menyuarakan pemboikotan terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan PSSI maupun manajemen Arema FC.
"Boikot pertandingan, boikot untuk tidak beli merch Arema. Sampe Arema punya sikap sejalan dengan supporter," tulis akun Arema Melegenda.
Desakan memboikot kegiatan sepak bola di bawah PSSI juga digaungkan sejumlah akun dengan tagar #SUPORTERMELAWAN
KOMENTAR
Latest Comment