Masjid-masjid Bersejarah di Sepanjang Jalur Mudik Jawa-Sumatra

20 Apr 2023 12:04 WIB

thumbnail-article

Masjid Al Osmani, salah satu masjid bersejarah di Medan yang dapat dikunjungi di sela perjalanan mudik. (Sumber: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Rizal Amril

Perjalanan mudik Lebaran tidak hanya soal pulang ke kampung halaman, melainkan juga sebagai perjalanan spiritual manusia untuk kembali ke fitrah dan nasal usulnya.

Di seputar perjalanan mudik Jawa-Sumatra, ada beberapa masjid yang bisa memperkuat sisi spiritualitas manusia, khususnya umat beragama Islam.

Terdapat masjid-masjid bersejarah di Indonesia yang memiliki nilai historis dengan bangunan khas yang berada di beberapa titik lokasi jalur mudik.

Berikut masjid-masjid bersejarah di Indonesia yang bisa dikunjungi selama perjalanan mudik menuju kampung halaman.

Masjid-masjid bersejarah di jalur mudik

1. Masjid Al Osmani, Medan

Masjid Al Osmani terletak di bagian barat Indonesia, tepatnya di kawasan Labuhan, Medan, Sumatera Utara. Masjid yang dibangun oleh Sultan Deli VII Osman Perkasa Alam, didirikan pertama kali menggunakan bahan utama kayu.

Kemudian pada tahun 1870-1872 masjid tersebut direnovasi menjadi bangunan permanen oleh anaknya, Sultan Deli VIII, Mahmud Perkasa Alam.

Masjid yang satu ini memiliki arsitektur dengan memadukan corak China, Eropa, dan Timur Tengah. Bahkan proses pemugaran masjid melibatkan arsitek asal Jerman bernama GD Langereis.

Masjid Al Osmani memiliki nilai tawar dalam hal spiritual, yang mana pada kompleks masjid terdapat lima makam Sultan Deli.

Secara historis masjid ini menjadi simbol silaturahmi bagi rakyat Medan, selain itu juga menjadi ruang pertemuan dan silaturahmi antara sultan dan rakyat jelata. Momentum tersebut terjadi pada saat Hari Raya Idulfitri.

2. Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I, Sumatra Selatan

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I terletak di daerah Sumatra Selatan. Masjid tersebut dibangun oleh Raja Kesultanan Palembang pada tahun 1738 M.

Secara geografis masjid ini tak jauh dari Sungai Musi dan memiliki corak bangunan yang memadukan arsitektur Timur dengan Barat. Corak tersebut dapat dijumpai pada bagian sisi masjid, selain itu ada juga bentuk dasar yang sangat khas Indonesia.

Tidak hanya itu, masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I memiliki ornamen dengan sentuhan budaya China. Pada bagian serambi dan tiang-tiang masjid berciri khas gaya bangunan layaknya di Eropa.

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I saat ini selalu dijadikan pilihan destinasi wisata religi bagi orang dari berbagai daerah, terutama pada saat bulan Ramadan dan Idulfitri.

3. Masjid Agung Banten

Masjid yang satu ini didirikan pada tahun 1552-1570 oleh Sultan Maulana Hasanuddin. Masjid ini identik dengan atap yang bertumpang lima seperti pagoda, hal ini merupakan bentuk pengaruh kebudayaan China.

Di bagian dalam masjid, corak budaya Jawa terlihat dari keberadaan empat sokoguru sebagai penyangga bangunan.

Selain itu, terdapat pula pengaruh arsitektur Belanda yang terlihat pada menara Masjid Agung Banten.

Masjid Agung Banten kerap dijadikan tujuan bagi para peziarah lantaran di area masjid terdapat makam-makam ulama dan keluarga kesultanan.

4. Masjid Agung Cirebon

Masjid Agung Cirebon didirikan pada tahun 1480 atas prakarsa Nyai Ratu Pakungwati yang tak lain merupakan Permaisuri Kesultanan Cirebon.

Dalam proses pembangunan Masjid Agung Cirebon terdapat campur tangan dari Wali Songo serta beberapa tenaga ahli yang diutus oleh Raden Patah dari Kesultanan Demak.

Dari gaya bangunannya, masjid ini memiliki corak bangunan khas Hindu yang berbentuk candi. Hal ini tak lepas dari kentalnya agama serta budaya Hindu yang sangat kental di Cirebon pada abad ke-15.

Masjid Agung Cirebon juga disebut-sebut sebagai Masjid Sunan Gunung Jatii lantaran pada kompleks masjid terdapat makam Sunan Gunung Jati.

5. Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid kebanggaan masyarakat Demak ini berada tepat di sebelah barat alun-alun kota yang menjadi cerminan dari tata ruang kota kuno di Jawa.

Di bagian dalam masjid terdapat empat sokoguru yang dijadikan penopang struktur utama masjid. 

Keempat sokoguru tersebut diyakini merupakan peninggalan dari empat Wali Songo, yakni Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Ampel, dan Sunan Gunung Jati.

Masjid Agung Demak hingga kini kerap menjadi pilihan para peziarah yang datang dari berbagai daerah dan selalu ramai oleh para peziarah.

Demikian informasi seputar masjid-masjid bersejarah di Indonesia yang bisa dijadikan tempat ziarah saat dalam perjalanan mudik lebaran.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER