12 Januari 2024 14:01 WIB
Penulis: Jay Akbar
Editor: Akbar Wijaya
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri beri peringatan keras ke pemimpin Polri untuk tidak merundung atau mem-bully-nya selama masa pemilu. Megawati memastikan dia akan permasalahkan secara hukum penguasa yang mem-bully-nya.
"Kalau kali ini saya sudah janji, kalau dalam kampanye ini saya di-bully-bully, saya sudah punya loh yang namanya pengacara-pengacara. Saya tepat janji loh, waktu sebelumnya, mau di-bully kayak apa terserah aja, tapi saya pernah bikin, jangan saya di-bully ketika Pemilu, ya," kata Megawati dalam pidato peringatan HUT PDI Perjuangan ke-51 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).
Sebelum melontarkan pernyataan tersebut Megawati menyinggung soal perannya memisahkan Polri dari TNI saat menjadi Presiden Kelima Republik Indonesia. Ia bercerita memisahkan Polri dari TNI kala itu bukanlah hal mudah karena mesti dilakukan secara baik.
"Nah, jadi kan seperti ini nih. Saya mau ngomong sama Polri, yang memisahkan Polri itu saya loh, ketika [menjadi] Presiden Kelima. Dipikirnya gampang? Susah payah loh, karena apa? Karena terpisahkan lagi dari TNI baik-baik," ujarnya.
Ia bercerita, memisahkan Polri dari TNI membutuhkan biaya untuk berbagai keperluan. Ia lalu memingatkan pemimpin Polri - tanpa menyebut nama - untuk tidak membully dirinya.
"Itu (Polro) apa ndak saya beri untuk ada pemasukan, ada pendapatan untuk APBN-nya. Saya belikan yang namanya peralatan dan lain sebagainya. Eh, eling loh ya, yang jadi pemimpin, jangan macam-macam, jangan saya dibully," kata Megawati mengingatkan.
Megawati menegaskan pernyataannya sebagai kebenaran dirinya. Menurutnya tidak selamanya seorang jendral bisa terus berkuasa.
"Saya bukan nakutin, itu kata kebenaran saya. Nah jadi, ya eling aja dah. Dan apa sih? Selain itu, mereka juga berasal hidup dan nantinya akan kembali menjadi rakyat biasa. Kayak apa loh, kalau lagi jadi jenderal, udah gitu pensiun, banyak lalu mengingat, 'Wah, dia waktu jadi ini kok gitu yo? Nah, saiki wis jadi wong biasa.'," kata Megawati.
KOMENTAR
Latest Comment