Megawati Sebut Ukraina Gak Bisa Mikir dan Rusia Keren

13 Juni 2023 12:06 WIB

Narasi TV

Megawati Soekarnoputri/ Antara

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) sekaligus Presiden Indonesia ke-4 Megawati Soekarnoputri meminta Indonesia belajar dari konflik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung selesai.
 
Megawati menilai Ukraina tidak memiliki perhitungan matang karena berani melawan Rusia. Sebab menurutnya, di era Perang Dingi sebelum Uni Soviet runtuh, Ukraina merupakan bagian dari Uni Soviet atau Union of Soviet Socialist Republics (USSR).
 
"Rusia dan Ukraina, coba anak-anak muda ini, coba 'kan, kasihan 'kan Ukraina? Tapi kenapa? Karena tidak bisa mikir dia. Tidak bisa mikirnya kenapa? Ya, itu 'kan (Ukraina) dahulu bagian dari Rusia, USSR," ujar Megawati dikutip Antara dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) BRIN dan TVRI di Gedung TVRI, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023).
 
Uni Soviet merupakan negara komunis yang kuat pada zaman itu. Ukraina lantas memisahkan diri dari Rusia dan mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 24 Agustus 1991.
Menurut Megawati berperang melawan Rusia berarti Ukraina telah melupakan sejarahnya. Namun, Ketua Umum PDI Perjuangan ini merasa prihatin kepada Ukraina yang telah diinvasi oleh Rusia.
 
Wakil Presiden Indonesia ke-8 ini mengaku sempat berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait dengan Ukraina. Putin mengatakan bahwa Rusia membiarkan Ukraina lepas Uni Soviet agar negara itu bisa mandiri.
 
"Waktu saya ketemu Presiden Putin, beliau bilang, 'Iya biar mereka mandiri karena kalau tidak, mereka bergantung pada Rusia'. Aku bilang, 'Keren, iya, loh," ungkapnya.
 
Megawati juga merasa heran dengan sikap Ukraina yang malah menyatakan diri ingin bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), aliansi keamanan yang didominasi negara-negara Barat.
 
Hal inilah yang membuat Rusia menjadi marah karena prospek berdirinya pangkalan NATO di sebelah perbatasannya.
 
"Orang (Ukraina) kayaknya di pintu Rusia. Nah, dia tidak bisa berpikir seperti itu, terus minta tolong kepada NATO, ya, Rusia bereaksi," ucapnya.
 
Untuk itu, Megawati menegaskan agar bangsa Indonesia dapat mengambil pelajaran dari kasus itu. Indonesia harus selalu siap apabila ada yang ingin mengambil kedaulatannya.
 
"Saya kepada Panglima (TNI) dan yang lain sebagainya mengatakan, 'Kalian jangan masuk zona nyaman meskipun ini dunia dalam keadaan damai. Akan tetapi, kalau ada orang yang mau ambil negeri kita kembali, apa strategimu?'" tanya Megawati.
 
Megawati pernah mempertanyakan kondisi ini kepada Panglima TNI. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak panik dengan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang.
 
"Kalau kita tiba-tiba di-deng begitu, kayak apa ya? Saya tidak bisa bayangkan. Masa kita mau pakai senjata-senjata yang menurut saya sudah tidak update lagi, sudah tidak sesuai. Coba bagaimana kalau republik ini tidak dijaga?," katanya.
 
Sumber: Antara

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR