Cincin mendiang Paus Fransiskus akan segera dihacurkan pasca wafatnya sang pemimpin umat Katolik tersebut pada Senin (21/4/2025) di Vatikan, Roma, Italia.
Paus Fransiskus yang lahir pada 17 Desember 1936 wafat pada usia 88 tahun.
"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kepergian Bapa Suci Kita Paus Fransiskus pada pukul 7.35 pagi ini [waktu Vatikan]," ucap Kardinal Kevin Farrell dalam pengumumannya untuk TV Vatikan, dikutip dari Reuters.
Setelah wafatnya sang pemimpin tertinggi, gereja Katolik akan memasuki masa berkabung selama sembilan hari sejak 21 hingga 29 April 2025. Masa berkabung tersebut dikenal sebagai novemdiales.
Sementara itu, jenazah Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu (26/4) di Basilika Santa Maria Maggiore, Italia.
Selain prosesi misa arwah yang dilakukan setiap hari hingga jenazah Paus Fransiskus dimakamkan, terdapat pula tradisi gereja Katolik untuk menghancurkan cincin ikonik milik pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut.
Tradisi penghancuran cincin Paus
Penghancuran cincin Paus merupakan bagian dari tradisi Katolik yang memiliki makna mendalam.
Setelah seorang Paus wafat, cincin yang dikenakan, yang dikenal sebagai cincin kepausan, harus dihancurkan. Tindakan ini melambangkan berakhirnya otoritas dan kekuasaan Paus yang telah meninggal.
Sesi penghancuran dilakukan untuk menunjukkan bahwa tidak ada lagi wewenang yang dapat dijalankan oleh Paus tersebut. Dengan cara ini, semua catatan dan dokumen yang menggunakan segel kepausan tersebut menjadi tidak valid.
Penghancuran tersebut dilakukan karena dahulu, cincin kepausan digunakan sebagai segel untuk surat-surat resmi dan dokumen penting yang dikeluarkan oleh Vatikan.
Selama beberapa abad, cincin ini menjadi simbol otoritas dan kekuasaan Paus, sekaligus sebagai alat sah untuk menandatangani dokumen resmi. Oleh karenanya, penghancuran diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, fungsi cincin ini mulai digantikan oleh metode lain, seperti stempel, untuk mengesahkan dokumen.
Sementara prosesi penghancuran cincin kepausan biasanya dilakukan oleh Camerlengo Vatikan, yang bertanggung jawab atas administrasi Gereja Katolik setelah wafatnya Paus. Tindakan ini dilakukan di hadapan Dewan Kardinal sebagai simbol penutupan masa kepemimpinan Paus.
Desain dan fungsi cincin kepausan
Cincin Paus, yang dikenal sebagai The Fisherman's Ring, adalah cincin yang diberikan kepada setiap Paus terpilih.
Cincin tersebut dinamakan demikian karena menampilkan gambar Santo Petrus, rasul Yesus dan nelayan pertamanya.
Dalam tradisi Kristen, Santo Petrus dianggap sebagai salah satu pengikut terdekat Yesus dan pemimpin gereja pertama. Cincin ini bukan hanya sekadar perhiasan, tetapi juga simbol dari warisan yang diteruskan dari Santo Petrus sebagai Bapa Gereja.
Sejak awal berdirinya Gereja, Santo Petrus dikenal sebagai fondasi iman Kristen. Dengan demikian, cincin tersebut menjadi representasi dari kesinambungan otoritas apostolik dan peran penting Paus sebagai penerus Santo Petrus dalam memimpin umat Katolik.
Selain gambar Santo Petrus, cincin kepausan juga memiliki ukiran nama Paus yang berkuasa.
Akan tetapi, desain cincin yang digunakan Paus Fransiskus berbeda dari cincin-cincin yang diberikan Paus terdahulu.
Alih-alih terbuat dari emas murni, cincin kepausan milik Paus Fransiskus dibuat dari perak berlapis emas. Perbedaan desain cincin milik Paus Fransiskus tersebut menunjukkan sifat kesederhanaan yang lekat pada Paus Fransiskus.