Mengapa dan Siapa yang Menolak Timor Leste Menjadi Anggota Penuh ASEAN?

12 Mei 2023 10:05 WIB

Narasi TV

Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak (kiri) saat pertemuan bilateral di sela KTT ke-42 ASEAN di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT, Selasa (9/5/2023). POOL/ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa. (ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY)

Penulis: Dzikri Nurul Hakim

Editor: Akbar Wijaya

Sudah sejak 2011, Timor Leste melalui Perdana Menterinya kala itu Zacarias da Costa secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Setelah sempat tertunda selama lebih dari satu dekade, Timor Leste akhirnya mendapat pengakuan resmi sebagai anggota ke-11 ASEAN pada KTT yang diadakan di Kamboja 11 November 2022.

Meski demikian, pengakuan yang diperoleh Timor Leste itu baru sebatas sebagai negara peninjau saja, belum anggota penuh.

Tertundanya keanggotaan Timor Leste untuk bergabung dalam ASEAN salah satunya karena penolakan dari salah satu negara anggota yaitu Singapura.

Singapura menjadi satu dari 10 negara ASEAN yang menolak Timor Leste bergabung. Tak seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar yang menyambut baik keinginan bergabung Timor Leste.

Alasan Singapura

Dalam jurnal berjudul "Penyebab Penolakan Singapura Terhadap Konsensus Keanggotaan Timor Leste di ASEAN" yang dipublikasikan Universitas Airlangga, keberatan Singapura lantaran  sebagai penanggung jawab pilar ekonomi dalam komunitas ASEAN, Singapura menilai Timor Leste masih memiliki keterbatasan kapasitas dan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Menerima Timor Leste sebagai anggota tetap dikhawatirkan justru akan menguras sumber daya ASEAN yang terbatas.

Mereka juga khawatir bahwa keanggotaan Timor Leste akan menjadi beban keuangan bagi negara itu dan menghambat kemajuan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Oleh karena itu, meskipun Timor Leste terbilang dapat memenuhi tiga pilar Komunitas ASEAN sebagai persyaratan keanggotaan, hal tersebut dinilai tidak akan jadi berarti apabila tidak dibarengi dengan kualitas SDM yang ada.

Hal positif jika Timor Leste bergabung

Kendati dikatakan masih memiliki PR dalam rumah tangganya, bergabungnya Timor Leste dengan ASEAN tetap bisa menimbulkan keuntungan atau dampak positif.

Hal itu dikatakan terkait dengan kedekatan Timor Leste dengan negara-negara non-ASEAN.

Kehadiran Timor Leste dinilai dapat meningkatkan stabilitas kawasan ASEAN karena dapat membendung pengaruh dari pihak-pihak non-ASEAN di Timor Leste, seperti Australia dan Tiongkok.

Selain itu, bergabungnya Timor Leste juga dapat meningkatkan peran ASEAN dalam kancah Internasional, terutama untuk memperluas kerjasama dengan negara-negara yang tergabung dalam Komunitas Negara Berbahasa Portugis (CPLP).

Dukungan Penuh Indonesia

 
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat bergabung dengan keluarga besar ASEAN kepada Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak ketika kedua pemimpin melakukan pertemuan bilateral di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/5/2023).
 
Pertemuan bilateral dilakukan kedua pemimpin di sela-sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN yang berlangsung 9-11 Mei 2023.
 
"Selamat datang di Labuan Bajo, Perdana Menteri Taur Matan Ruak, dan selamat bergabung di keluarga besar ASEAN," kata Jokowi dikutip Antara setelah kedua pemimpin melewati prosesi ramah tamah awal pertemuan bilateral di Hotel Meruorah, Labuan Bajo.
 
Ini bukan kali pertama Presiden Jokowi secara gamblang memperlihatkan dukungannya untuk keanggotaan penuh Timor Leste di dalam ASEAN.
 
Saat menerima kunjungan kenegaraan PM Ruak di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 13 Februari 2023, Presiden Jokowi menyatakan Indonesia dalam menjalankan Keketuaan ASEAN 2023 tengah mempersiapkan peta jalan untuk keanggotaan penuh Timor Leste di dalam organisasi kerja sama regional tersebut.
 
Seperti disampaikan sebelumnya, para pemimpin Asia Tenggara di Phnom Penh, Kamboja pada November tahun lalu secara prinsip telah menyetujui untuk menerima Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN.
 
Sejak saat itu, perwakilan Timor Leste diizinkan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan ASEAN dalam kapasitas sebagai pengamat (observer), termasuk kedatangan PM Ruak untuk berpartisipasi di KTT Ke-42 kali ini.
 
Keanggotaan Timor Leste pun menjadi salah satu bahasan dalam KTT ke-42 ASEAN, termasuk dalam pertemuan para menteri luar negeri ASEAN dalam Pertemuan Ke-33 Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) pada Selasa, yang turut dihadiri Menlu Timor Leste Adalijza Magno.
 
Menlu RI Retno Marsudi mengatakan bahwa pertemuan ACC membahas antara lain rekomendasi terkait peta jalan bagi Timor Leste untuk mendapatkan status keanggotaan penuh.
 
"Saya percaya kita dapat menyetujui rekomendasi peta jalan ini dan membantu saudara-saudara kita di Timor Leste. Kami siap untuk berkontribusi membantu agar mendapat keanggotaan penuh," kata Retno.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR