Belasan siswa asal SMP 7 Mojokerto, Jawa Timur terseret arus balik atau rip current Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta pada Selasa 28 Januari 2025. Dari belasan wisatawan kelas 7 SMP itu, empat di antaranya dinyatakan tewas tenggelam.
Kejadian ini menjadi sorotan berbagai pihak dan pentingnya mengenali istilah rip current agar selalu waspada saat beraktivitas di pantai. Berikut Narasi ulas informasi mengenai arus balik atau rip current.
Mengenal Rip Current di Pantai Drini
Melansir Pusat Meteorologi Maritim, rip current adalah arus balik yang bergerak menjauh dari pantai. Rip current terbentuk ketika gelombang laut bertemu dengan garis pantai yang curam atau melengkung, sehingga menciptakan arus yang mengalir kuat dari pantai menuju laut. Kecepatan arus ini dapat mencapai lebih dari dua meter per detik.
Arus ini jika dilihat secara sekilas memang tidak menyeramkan apabila dilihat kasat mata. Namun, apabila terbawa oleh rip current maka akan sulit lolos dari arus balik ini. Sebab, ketika diukur, kecepatan arus balik itu ternyata bisa mencapai 1 hingga 2 meter per detik serta mampu melebar hingga 61- 762 meter.
Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto juga menjelaskan bahwa rip current adalah arus balik yang terbentuk akibat arus datang tegak lurus garis pantai.
"Arus menemui garis pantai yang melengkung. Rip current biasanya ditandai dengan adanya jeda di antara barisan gelombang pecah," kata Suris, mengutip Kompas.
Pantai di selatan Yogyakarta, seperti Parangtritis, Pantai Baron, dan Pantai Drini memang dikenal memiliki arus rip yang kuat sehingga wisatawan harus lebih berhati-hati, terutama saat berenang atau bermain air di zona berbahaya yang tidak diawasi oleh petugas SAR atau penjaga pantai.
Karakteristik Rip Current di Pantai Drini
Rip current dapat dikenali dari kondisi permukaan air laut yang tampak tenang, meskipun arus di bawahnya sangat kuat. Ciri-ciri lain adalah adanya jeda di antara gelombang pecah serta pengelompokan air yang tampak lebih biru atau lebih keruh daripada area sekitarnya. Pemandangan ini sering kali menipu, sehingga pengunjung dapat terjebak tanpa menyadari risiko yang ada.
Sementara itu kekuatan rip current dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah ukuran dan arah gelombang, kondisi pasang surut, serta bentuk garis pantai.
Arus yang lebih kuat akan terbentuk pada saat gelombang besar datang dan saat air laut sedang pasang. Dengan memahami faktor-faktor ini, wisatawan dapat lebih waspada dan menghindari aktivitas berisiko saat kondisi laut tidak aman.
Di Pantai Drini, beberapa lokasi dikenal sebagai tempat berbahaya yang memiliki rip current yang kuat, seperti jalur kapal nelayan. Wisatawan disarankan untuk melakukan aktivitas di kawasan yang telah ditunjuk aman, seperti area kano atau sisi timur pantai. Ini akan mengurangi kemungkinan terseret arus balik yang mematikan.