Meta dikabarkan tengah merencanakan pengembangan robot humanoid yang mengandalkan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu berbagai pekerjaan rumah tangga. Perusahaan ini memulai tim baru pada divisi perangkat keras Reality Labs yang berfokus membuat robot serbaguna.
Dikutip dari The Verge, tim robotika Meta ini dipimpin oleh March Whitten yang merupakan mantan CEO startup di bidang mobil otonom Cruise, serta pernah berkarir di Amazon, Microsoft, dan Sonos.
Meta Juga Kembangkan Perangkat Lunak
Selain perangkat keras, tim tersebut juga akan mengembangkan perangkat lunak robotika dan kecerdasan buatan (AI) Llama dengan tujuan 'memaksimalkan kemampuan platform Llama'.
Llama sendiri merupakan model dasar AI yang dikembangkan oleh Meta. Model AI ini mendukung rangkaian produk AI generatif yang diintegrasikan ke berbagai produk dan media sosial. Dengan begitu, Meta bisa menambahkan Meta AI ke dalam platform.
"Kami yakin perluasan portofolio kami untuk berinvestasi di bidang ini hanya akan menambah nilai bagi Meta AI dan program realitas campuran dan tertambah kami," kata Chief Technology Officer Meta Andrew Bosworth dalam sebuah memo internal pada Jumat, 14 Februari 2025.
Andrew juga mengatakan jika proyek yang dikembangkan Meta akan berpeluang membangun fondasi perangkat keras untuk dikembangkan pasar robotika, mirip apa yang dicapai Google dengan sistem operasi Android besutannya di sektor ponsel pintar.
Dengan investasi senilai USD 65 miliar, Meta terlihat kian agresif mengembangkan dan memasarkan sejumlah perangkat pintar, seperti kacamata pintar dan kini robot humanoid.
Bahkan, Meta telah merekrut John Koryl, mantan CEO The RealReal, untuk menggenjot penjualan produk barunya.
Apple Dikabarkan Juga Tengah Mengembangkan Robot Humanoid
Sebelumnya Apple juga dikabarkan tengah mengembangkan bentuk robot humanoid dan non-humanoid, menurut laporan terbaru dari analis Apple yang telah lama berkecimpung di industri ini, Ming-Chi Kuo.
Dikutip dari TechCrunch, Rabu 12 Februari 2025 waktu setempat, informasi ini muncul setelah perusahaan pembuat iPhone tersebut menerbitkan makalah penelitian yang mengeksplorasi interaksi manusia dengan robot "non-antropomorfik", khususnya robot berbentuk lampu bergaya Pixar.
Rencana Apple masih berada pada tahap awal riset di bidang yang kompleks. Kuo menyebut proyek ini sebagai “early proof-of-concept” dan menambahkan bahwa proyek Apple Car sebelumnya juga dihentikan pada tahap awal yang serupa.
Menurut Kuo, jika mengacu pada pernyataan “current progress and typical development cycles”, maka produksi massal robot Apple bisa terjadi paling cepat pada tahun 2028.
Kuo secara umum menyebut sistem pembuktian konsep ini sebagai bagian dari "ekosistem rumah pintar masa depan." Ini bisa berarti apa saja, mulai dari humanoid lengkap yang dirancang untuk pekerjaan rumah tangga hingga tampilan rumah pintar dengan lengan mekanis.
Kabarnya robot ini dapat membantu pekerjaan rumah tangga hingga perangkat rumah pintar dengan lengan mekanik.
Beberapa bocoran juga mengindikasikan kemungkinan kedua, yang lebih realistis dibandingkan peluncuran humanoid yang bisa melipat pakaian dalam waktu dekat.