8 Maret 2024 21:03 WIB
Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Rizal Amril
Durasi puasa di suatu negara berbeda dengan negara yang lainnya. Beberapa negara di dunia memiliki durasi puasa tercepat daripada negara lainnya di dunia.
Perbedaan durasi puasa di satu negara dengan negara lainnya dipengaruhi oleh gerak revolusi dan rotasi bumi.
Hal tersebut terjadi karena durasi puasa ditentukan berdasarkan posisi sinar matahari, yakni terbitnya fajar ketika Subuh hingga tenggelamnya matahari pada saat Magrib.
Dilansir dari Al Jazeera, berikut adalah kota-kota dengan durasi puasa terpendek di dunia:
Dalam bulan Ramadan 2024 kali ini, durasi puasa di berbagai negara berkisar antara 12-18 jam, tergantung telak negara tersebut di belahan bumi.
Muslim yang tinggal di negara-negara selatan dunia seperti Chili umumnya berpuasa selama 12 jam.
Sementara itu, Muslim di belahan bumi utara seperti Islandia dan Greenland dapat menjalani puasa selama lebih 17 jam bahkan lebih.
Bagi Muslim yang tinggal di belahan bumi utara, waktu puasa di tahun ini akan lebih sebentar dan akan terus memendek sampai tahun 2031.
Pada tahun 2031, Ramadan akan jatuh bersamaan dengan winter solstice (puncak musim dingin) di mana waktu siang akan berlangsung paling sebentar dalam setahun.
Setelahnya, durasi puasa akan kembali memanjang sampai puncaknya yaitu pada saat summer solstice (puncak musim panas).
Pada saat itu, waktu puasa di belahan bumi utara akan berada pada masa terpanjangnya.
Sementara itu, untuk Muslim yang tinggal di selatan garis khatulistiwa, hal yang terjadi adalah sebaliknya.
Pada kasus kota-kota paling utara dunia di mana matahari tidak terbenam mulai 20 April sampai 22 Agustus, umat Islam dapat mengikuti waktu berpuasa di Makkah, Arab Saudi, atau negara Muslim terdekat.
KOMENTAR
Latest Comment