Film animasi Jumbo direncanakan untuk tayang di 17 negara di Eropa dan Asia, menandakan ekspansi signifikan untuk film Indonesia di pasar internasional. Beberapa negara yang sudah dikonfirmasi untuk menayangkan film ini termasuk Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, yang akan mulai tayang pada bulan Juni 2025. Selain itu, film ini juga direncanakan untuk tayang di Rusia, Ukraina, dan beberapa negara di Asia Tengah.
Berdasarkan informasi dari pihak Visinema Studios, film ini memiliki daya tarik internasional yang kuat. Produser eksekutif Herry B. Salim menegaskan bahwa nilai cerita dalam Jumbo bersifat universal, sehingga memungkinkan tayangnya di lebih banyak negara di luar yang sudah disebutkan. Ada sekitar 12 negara di kawasan Eropa yang dijajaki untuk menjadi lokasi perilisan, serta kemungkinan penambahan negara-negara lain, termasuk Turki dan Mongolia. Hal ini menunjukkan ambisi Visinema untuk memperluas pasar film Indonesia, di mana Jumbo diharapkan dapat diterima baik oleh penonton internasional.
Cerita film Jumbo
Kisah dalam film Jumbo berfokus pada Don, seorang anak yang sering diremehkan karena tubuhnya yang besar. Perjuangan Don tidak hanya berkaitan dengan penampilannya tetapi juga dengan upaya untuk mengikuti pertunjukan bakat dan mengenang warisan orangtuanya melalui sebuah sandiwara panggung. Tantangan yang dihadapinya semakin rumit ketika seorang perundung mencuri buku cerita peninggalan orangtuanya, memicu petualangan penuh misteri.
Film ini tidak hanya menggambarkan perjuangan individu, tetapi juga menyoroti tema perundungan yang menjadi isu penting dalam masyarakat saat ini. Persahabatan muncul sebagai benang merah dalam kisah ini, di mana Don bertemu dengan seorang gadis dari dunia lain yang membutuhkan bantuannya. Jumbo menyampaikan pesan moral tentang keberanian, keterikatan keluarga, dan nilai persahabatan, menjadikannya cocok untuk dinikmati oleh seluruh kalangan, terutama anak-anak dan keluarga.
Pencapaian dan proses produksi
Proses produksi film Jumbo melibatkan lebih dari 200 kreator berbakat Indonesia. Ini menunjukkan kekuatan kolaborasi dalam menciptakan karya berkualitas. Film ini telah dikerjakan sejak tahun 2019, melalui riset mendalam untuk memastikan bahwa visual dan cerita yang dihadirkan terasa dekat dan relevan dengan penonton Indonesia. Sutradara Ryan Adriandhy berkomitmen untuk menciptakan pengalaman sinematik yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik.
Berkat upaya keras tim, Jumbo telah berhasil menarik perhatian besar di Indonesia, di mana film ini mencetak rekor dengan sedikitnya 1,6 juta penonton dalam minggu pertamanya dari penayangan. Pertumbuhan industri animasi Indonesia pun semakin terlihat, dengan Jumbo menjadi salah satu contoh nyata dari potensi dan kualitas yang dimiliki oleh animator-animator lokal. Ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya bisa menjadi pasar, tetapi juga produsen konten berkualitas yang mampu bersaing di tingkat global.