Shalat qabliyah Isya merupakan ibadah sunah dan masuk dalam golongan salat sunah rawatib.
Melansir dari NU Online, salat sunah rawatib adalah ibadah salat sunah yang mengiringi salat fardu, baik yang dilakukan sebelum salat fardu lima waktu (qabliyah) maupun yang dilakukan setelah salat fardu (ba’diyah).
Faedah dari salat sunnah qabliyah Isya ini adalah sebagai penambal kekurangan dan penyempurna bagi salat fardu.
Anjuran menunaikan salat sunah rawatib dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مُغَفَّلٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( بَيْنَ كُلِّ أذَانَيْنِ صَلاَةٌ ، بَيْنَ كُلِّ أذَانَيْنِ صَلاَةٌ ، بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ )) قَالَ فِي الثَّالِثةِ : (( لِمَنْ شَاءَ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya: Dari ‘Abdullah bin Mughaffal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara setiap dua azan terdapat salat, di antara setiap dua azan terdapat salat, di antara setiap dua azan (azan dan iqamah) terdapat salat.” Beliau berkata pada yang ketiga kalinya, “Bagi siapa yang ingin.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 627 dan Muslim, no. 838].
Niat shalat sunnah qabliyah Isya
Sebelum melaksanakan salat sunah qabliyah Isya, umat muslim dapat terlebih dahulu melafalkan niat sebagai berikut.
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal 'isyaa-i rak'ataini qabliyyatan mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.
Artinya: “Aku niat melakukan salat sunah sebelum Isya 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.”
Tata cara shalat sunnah qabliyah Isya
Sementara itu, untuk melakukan salat sunah qabliyah Isya, dapat melakukan rukun sebagai berikut:
- Niat, yaitu kesengajaan yang dilaksanakan dengan hati untuk melakukan salat, sehingga bisa dibedakan antara salat dengan pekerjaan lain.
- Takbiratulihram, yaitu membaca “Allahu akbar” ketika berdiri di tempat salat dengan menghadap kiblat.
- Berdiri bagi yang mampu, ini berarti bahwa seseorang yang mampu tidak boleh melaksanakan salat dalam keadaan duduk atau berbaring.
- Membaca surah Al Fatihah.
- Rukuk dan tuma’ninah.
- Iktidal dan tuma’ninah.
- Sujud dan tuma’ninah.
- Duduk di antara dua sujud.
- Duduk tasyahud akhir.
- Membaca selawat kepada Nabi Muhammad saw.
- Salam.
- Tertib, yaitu melaksanakan seluruh rukun salat dengan urutan yang benar.