6 November 2023 22:11 WIB
Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan
Editor: Rizal Amril
Kementerian Pertahanan telah memberikan tanggapan terkait dugaan pelanggaran keamanan situs webnya dan penjualan dokumen rahasia di dark web. Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha mengklarifikasi bahwa mereka sedang menyelidiki isu tersebut.
Menurut Brigjen Edwin, dilansir dari detik.com (03/11/2023), saat ini pihaknya sedang dalam tahap penyelidikan dengan melibatkan beberapa pihak yang terkait dengan Kemhan.
"Kami sedang dalam tahap penyelidikan mengenai masalah ini dengan melibatkan pihak terkait di Kemhan," ujar Edwin.
Situs web Kemhan telah dinonaktifkan sementara guna memeriksa keabsahan klaim peretasan oleh individu yang tidak bertanggung jawab.
"Kami telah menonaktifkan sementara situs Kemhan untuk melakukan pengecekan jaringan terkait isu ini," jelasnya.
Ia mengungkapkan, bahwa pihaknya akan memberikan keterangan lebih lanjut setelah mendapatkan informasi yang tepat dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Kami akan memberikan pembaruan lebih lanjut setelah kami menerima informasi yang pasti dan dapat dipertanggungjawabkan," imbunya.
Kabar mengenai peretasan situs Kemhan tersebar melalui media sosial, terutama di platform Twitter, dan diketahui pertama kali diunggah oleh akun Fusion Intelligence Center @StealthMole.
Akun tersebut mengklaim bahwa seorang peretas telah berhasil meretas situs Kemhan RI dan menyatakan niatnya untuk menjual dokumen rahasia serta akses ke situs tersebut.
"Seorang peretas mengaku telah berhasil meretas Kementerian Pertahanan Indonesia dan memposting pesan di pasar gelap, menawarkan untuk menjual dokumen rahasia dan sensitif situs web tersebut, serta akses admin," demikian tulis Fusion Intelligence Center.
Peretas juga mempublikasikan tangkapan layar sebagai bukti peretasan yang telah dilakukan. Dikabarkan bahwa server tersebut berisikan sekitar 1,64 TB data.
Fusion Intelligence Center menyoroti kemungkinan adanya penggunaan akun yang dibocorkan oleh malware Stealer yang dapat menjadi salah satu skenario terjadinya peretasan.
Mereka juga mengonfirmasi bahwa sekitar 1.484 kredensial yang terkait dengan Kementerian Pertahanan telah terpapar di web gelap sebagai hasil dari tindakan malware Stealer.
Masalah keamanan situs web Kemhan akan tetap menjadi fokus perhatian dan diperiksa secara menyeluruh guna memastikan keamanan data dan sistem yang terkait.
KOMENTAR
Latest Comment