Desakan PBB untuk Gencatan Senjata di Rafah

31 Mei 2024 16:05 WIB

Narasi TV

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa (7/5/2024) kembali mendesak Israel dan Hamas agar menunjukkan "keberanian politik" dan berupaya mencapai gencatan senjata, seiring ketegangan yang terus meningkat di Gaza. Sumber: ANTARA.

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Margareth Ratih. F

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Israel dan kelompok Hamas untuk segera melanjutkan perundingan gencatan senjata pada Rabu (29/5/2024).

Tujuannya adalah untuk menghindari bencana lebih lanjut setelah serangan mematikan di Rafah, Gaza Selatan. Tor Wennesland, Koordinator Khusus Proses Perdamaian Timur Tengah, menyampaikan hal ini dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas isu Palestina.

Seruan PBB untuk perdamaian

Wennesland menekankan pentingnya niat baik dalam perundingan dan mendesak kedua pihak untuk segera melanjutkan negosiasi. Dia dan Sekretaris Jenderal PBB kembali menyerukan pembebasan semua sandera yang ditahan di Gaza serta gencatan senjata kemanusiaan segera.

"Serangan Israel pada Minggu yang dilaporkan menewaskan 45 warga Palestina dan melukai 200 orang lainnya bukanlah insiden terisolasi di tengah banyaknya korban sipil," ujar Wennesland dilansir dari Antara (31/5/2024).

Dia juga mengingatkan semua pihak tentang kewajiban mereka untuk melindungi warga sipil dan menegaskan bahwa situasi ini harus berubah untuk mencegah bencana lebih lanjut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan udara yang memicu kebakaran di kamp pengungsi Rafah sebagai "kecelakaan tragis" dan menyatakan bahwa penyelidikan masih dilakukan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menggunakan amunisi tepat sasaran dalam serangan terarah di Rafah yang menargetkan dua anggota senior Hamas.

Mereka juga menyelidiki ledakan susulan yang diduga berasal dari gudang amunisi Hamas yang menyebabkan kebakaran dan menewaskan warga sipil.

Resolusi Dewan Keamanan PBB

Aljazair mengajukan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza dan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas.

Resolusi tersebut juga memerintahkan Israel untuk "segera menghentikan serangan militernya" di Rafah. Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, mengatakan bahwa tujuan dari langkah ini adalah untuk "menghentikan pembunuhan di Rafah."

Rancangan resolusi ini mengutip keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) pekan lalu yang memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangan militernya di Rafah. Para diplomat mengatakan bahwa dewan bisa melakukan pemungutan suara dalam beberapa hari ke depan.

Sebuah resolusi dewan membutuhkan setidaknya sembilan suara yang mendukung dan tidak ada veto dari AS, Inggris, Prancis, Rusia, atau China untuk bisa meloloskannya.

Sejauh ini, AS telah memveto tiga rancangan resolusi dewan mengenai perang di Gaza untuk melindungi sekutunya, Israel.

Namun, Washington juga abstain dalam tiga kali pemungutan suara, yang terakhir mengizinkan dewan pada Maret lalu untuk menuntut gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR