Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai situasi hak asasi manusia di wilayah palestina yang diduduki (occupied Palestinian territory/oPt) merilis laporan mengenai daftar perusahaan yang membantu genosida Israel di Gaza.
Dilansir dari Aljazeera, laporan Albanese akan dipresentasikan pada Kamis, 3 Juli 2025 pada Konferensi Pers di Jenewa.
Laporan tersebut menyebutkan 48 nama perusahaan, termasuk perusahaan besar seperti Microsoft, Alphabet Inc, dan Amazon.
Dalam laporan tersebut, dinyatakan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina menjadi tempat yang ideal bagi para produsen senjata dan perusahaan teknologi besar, memungkinkan mereka terlibat dalam ekonomi genosida.
“Pendudukan (Israel) yang berlangsung selamanya telah menjadi tempat uji coba yang ideal bagi produsen senjata dan teknologi besar - menyediakan pasokan dan permintaan yang signifikan, sedikit pengawasan, dan tidak ada pertanggungjawaban, sementara para investor dan lembaga-lembaga swasta dan publik mengambil untung dengan bebas,” isi laporan tersebut, dikutip dari Aljazeera.
“Perusahaan-perusahaan tidak lagi hanya terlibat dalam pendudukan, mereka mungkin terlibat dalam ekonomi genosida,” ungkapnya.
Daftar Perusahaan yang Terlibat dalam Genosida Israel di Palestina
Berikut beberapa daftar perusahaan yang terlibat genosida Israel di wilayah Palestina, mulai dari sektor pertahanan dan militer hingga pertanian.
Sektor Pertahanan dan Militer
Lockheed Martin
Lockheed Martin memainkan peran penting bagi sektor pertahanan dan militer Israel lewat pengadaan jet tempur F-35 dan F-16.
Leonardo S.p.A dan FANUC
Leonardo S.p.A terdaftar sebagai kontributor utama di sektor militer. Sementara itu, FANUC—perushaan asal Jepang, berperan dalam penyediaan mesin robotik untuk lini produksi senjata.
Sektor Teknologi
IBM
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat ini berperan dalam melatih personel militer dan intelijen Israel.
IBM juga mengelola basis data pusat Otoritas Kependudukan, Imigrasi, dan Perbatasan Israel (PIBA) yang menyimpan data biometrik warga Palestina.
Palatir Technology Inc
Platform perangkat lunak AS, Palatir Technology Inc telah menjalin kolaborasi dengan Israel sejak 2023, dan telah mengembangkan sistem AI seperti “Lavender” dan “Where’s Daddy” yang dapat membuat daftar target.
Sektor Infrastruktur dan Mesin Sipil
HD Hyundai dan Volvo Group
Perusahaan Korea HD Hyundai diungkap telah berperan dalam pengancuran rumah-rumah Palestina melalui mesin HD Hyundai.
Sementara itu, Volvo Group Swedia juga berperan dalam penghancuran di wilayah Palestina.
Sektor Pariwisata
Airbnb
Perusahaan ini berperan dalam membantu permukiman ilegal dengan mendaftarkan properti dan kamar hotel di wilayah yang diduduki Israel.
Sektor Pertanian
Chinese Bright Dairy & Food Co. Ltd
Perusahaan asal China ini merupakan pemilik mayoritas Tnuva, konglomerat makanan terbesar di Israel, yang mendapatkan keuntungan dari tanah yang dirampas dari warga Palestina di pos-pos pendudukan Israel.
Netafim
Perusahaan ini menyediakan teknologi irigasi tetes yang 80% sahamnya dimiliki oleh Orbia Advance Corporation dari Meksiko, menyediakan infrastruktur untuk mengeksploitasi sumber daya air di Tepi Barat yang diduduki.