Kronologi Dua Pendaki Meninggal Dunia di Puncak Carstensz, Sempat Alami Hipotermia

3 Mar 2025 08:59 WIB

thumbnail-article

Tim petugas gabungan mengerahkan helikopter untuk mengevakuasi para pendaki Puncak Cartenz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Mimika, Papua Tengah, Minggu (2/3/2025). Sumber: ANTARA/Kantor Tim SAR Timika.

Penulis: Margareth Ratih. F

Editor: Margareth Ratih. F

Dua pendaki perempuan, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono, ditemukan meninggal dunia saat mendaki Puncak Carstensz di Papua pada tanggal 1 Maret 2025. Keduanya merupakan bagian dari kelompok pendakian yang terdiri dari 15 orang, termasuk musisi Fiersa Besari. Kejadian ini menambah catatan duka dalam dunia pendakian gunung di Indonesia.

Lilie Wijayati, berusia 60 tahun, adalah seorang perancang busana yang berdomisili di Bandung. Sementara itu, Elsa Laksono, juga berusia 60 tahun, berprofesi sebagai dokter gigi di Jakarta. Keduanya adalah alumnus SMA Dempo Malang angkatan 1984, dan telah menjalin persahabatan sepanjang hidup mereka.

Teman dekat mereka, jurnalis Andreas Harsono, menerima berita duka melalui grup WhatsApp. Menurut Andreas, kedua pendaki menggunakan kaos bertuliskan "Indonesia Expedition" selama pendakian. Ia menyebutkan bahwa jenazah mereka kini tertinggal di Lembah Kuning, dan memohon bantuan untuk proses evakuasi dari pihak berwenang.

"Jenasah kedua pendaki ada di Lembah Kuning, mereka mulanya pakai helikopter dan berhenti di Lembah Kuning, kedinginan. Selain Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, ada tiga pendaki lain terkena hipotermia. Kesehatan mereka sudah membaik, kini tunggu evakuasi," tulis Andreas dalam unggahannya di akun X @andreasharsono.

Senada, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo juga menyebut kedua korban diduga meninggal dunia karena hipotermia.

"Iya benar (dugaan sementara karena hipotermia)," ucap dia.

Kronologi Kejadian

Pendakian Puncak Cartensz memiliki tantangan tersendiri. Kelompok ini memulai pendakian setelah mendarat dengan helikopter di Lembah Kuning. Di tengah perjalanan, Lilie dan Elsa mengalami gejala hipotermia yang parah akibat cuaca ekstrem di ketinggian.

Puncak Carstensz, yang juga dikenal sebagai Puncak Jaya, merupakan gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 4.884 mdpl. Cuaca yang tidak bersahabat serta suhu dingin menjadi tantangan bagi pendaki. Tim pendakian awalnya terdiri dari sepuluh pendaki lokal dan pemandu berpengalaman.

Kondisi cuaca di Puncak Carstensz sangat ekstrem, yang dapat menyebabkan hipotermia tiba-tiba. Hipotermia adalah kondisi serius ketika suhu tubuh turun drastis. Lilie dan Elsa mengalami gejala sebelum akhirnya kehilangan nyawa di Lembah Kuning. Orang lain dalam rombongan juga sempat mengalami hipotermia namun berhasil mendapatkan perawatan.

Proses evakuasi jenazah Lilie dan Elsa dilakukan setelah cuaca membaik. Jenazah Elsa berhasil dievakuasi ke RSUD Mimika pada pagi hari setelah kejadian. Sementara itu, jenazah Lilie direncanakan untuk dievakuasi pada hari berikutnya.

Rencana pemakaman di Jakarta

Setelah dievakuasi, jenazah keduanya akan diterbangkan ke Jakarta untuk diserahkan kepada keluarga mereka. Rencana penguburan ini menyusul pernyataan pihak keluarga yang ingin memberikan penghormatan terakhir di ibukota, di mana keduanya tinggal.

Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiarto Budiman, membenarkan informasi mengenai hipotermia yang mewabah di kalangan pendaki. Pihak berwenang memantau situasi di lokasi, dan memberikan dukungan logistik untuk proses evakuasi yang berlanjut.

Kejadian menyedihkan ini tidak berpengaruh hanya pada Lilie dan Elsa, tetapi juga pada pendaki lain dalam rombongan. Tiga pendaki lain mengalami gejala serupa tetapi berhasil mendapatkan pertolongan.

Pengalaman pendaki dalam tim

Pendakian ke Puncak Carstensz merupakan bagian dari ekspedisi untuk menaklukkan tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia. Kegagalan dalam pendakian ini menjadi bahan refleksi bagi seluruh tim, terutama soal perlunya persiapan yang lebih baik.

Berbagai langkah keamanan harus diterapkan saat mendaki gunung, termasuk persiapan fisik yang matang, penggunaan perlengkapan pelindung yang sesuai, dan pemahaman yang baik mengenai tanda-tanda hipotermia. Kejadian ini mengingatkan semua pendaki agar senantiasa waspada dan memprioritaskan keselamatan selama melakukan aktivitas di alam bebas.

 

 

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER