Penyebab Kanker Usus dan Cara Mencegahnya dengan Pola Makan Sehat

9 May 2025 13:45 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi kanker usus. Sumber: Freepik.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Nuha Khairunnisa

Kanker usus besar, atau lebih dikenal sebagai kanker kolorektal, adalah pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di usus besar atau rektum (bagian bawah sistem pencernaan yang terletak di dekat anus).

Kanker ini sering kali berawal dari polip jinak yang jika tidak ditangani, dapat berkembang menjadi kanker. Jenis kanker ini sangat umum, dan menduduki peringkat keempat sebagai penyebab kematian akibat kanker di seluruh dunia. Oleh sebab itu, setiap orang perlu mengetahui penyebab dari penyakit ini beserta cara pencegahannya.

Faktor risiko penyebab kanker usus

Terdapat sejumlah faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker usus, mulai dari usia di atas 50 tahun, riwayat keluarga dengan kanker usus, serta adanya kondisi medis tertentu seperti diabetes atau radang usus. Selain itu, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko seseorang terkena kanker usus.

Gaya hidup yang tidak sehat memiliki hubungan erat dengan risiko kanker usus. Pola makan yang kaya akan lemak jenuh dan rendah serat dapat memperburuk kondisi usus, sedangkan kebiasaan merokok dan gaya hidup sedentari meningkatkan kemungkinan pertumbuhan sel kanker. Oleh karena itu, pengubahaan gaya hidup merupakan langkah penting dalam pencegahan kanker usus.

Makanan yang berisiko menyebabkan kanker usus

Daging merah dan olahan

Daging merah dan daging olahan seperti sosis, smoked beef, dan kornet diketahui memiliki potensi meningkatkan risiko kanker usus. Zat karsinogenik dapat terbentuk ketika daging dimasak pada suhu tinggi, sehingga konsumsi daging merah sebaiknya dibatasi agar risiko kanker dapat dimimalisasi.

Makanan tinggi gula dan lemak

Makanan yang mengandung tinggi gula dan lemak jenuh berpotensi menyebabkan peradangan kronis, yang dapat meningkatkan risiko kanker. Disarankan untuk mengurangi asupan makanan manis dan berlemak serta memperbanyak asupan makanan yang sehat dan bergizi.

Alkohol dan rokok

Konsumsi alkohol yang berlebihan telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus. Meski demikian, jika seseorang tidak dapat sepenuhnya menghindari alkohol, sebaiknya batasi asupan tidak lebih dari satu gelas per hari untuk wanita dan dua gelas untuk pria. Hal yang sama berlaku untuk kebasaan merokok. Berhenti merokok adalah langkah penting dalam mengurangi risiko terkena kanker usus.

Pola makan sehat untuk pencegahan kanker usus

Asupan makanan bergizi dan seimbang

Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dapat membantu menurunkan risiko kanker usus. Pola makan sehat yang mencakup banyak buah, sayuran, biji-bijian, serta sumber protein rendah lemak, disarankan untuk diterapkan setiap hari. Dengan menjaga pola makan yang seimbang, tubuh dapat memanfaatkan nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan usus.

Konsumsi serat dan antioksidan

Serat memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan usus. Diet tinggi serat dapat memperlancar buang air besar dan mengurangi risiko sembelit, yang merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kanker usus. Sementara itu, makanan yang kaya antioksidan membantu melawan radikal bebas yang berpotensi merusak sel-sel sehat.

Menjaga keseimbangan nutrisi dan kalsium

Asupan kalsium yang cukup juga menjadi faktor penting dalam mencegah kanker usus. Sumber kalsium seperti produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, dan sumber nabati lainnya perlu dimasukkan dalam diet harian. Mengombinasikan kalsium dengan nutrisi lain akan memberi manfaat ekstra bagi kesehatan tulang dan pencernaan.

Aktivitas fisik untuk mencegah kanker usus

Aktivitas fisik yang rutin tidak hanya membantu menjaga berat badan, tetapi juga berperan dalam mengurangi risiko kanker usus. Dengan melakukan olahraga setidaknya 30 menit setiap hari, tubuh dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan metabolisme.

Penelitian menunjukkan bahwa individu yang aktif secara fisik memiliki risiko yang lebih rendah terkena kanker usus dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga. Olahraga dapat membantu melancarkan sistem pencernaan dan mengurangi waktu transit limbah dalam usus.

Kelebihan berat badan dan obesitas membuat seseorang lebih rentan terhadap berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus. Dengan menerapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga, individu dapat mempertahankan berat badan ideal, yang berkontribusi terhadap penurunan risiko kanker.

Pentingnya skrining dan deteksi dini

Skrining kanker usus adalah langkah krusial yang dapat mendeteksi kanker dalam tahap awal, yang meningkatkan peluang kesembuhan yang lebih tinggi. Skrining dianjurkan untuk individu berisiko tinggi, termasuk mereka yang memiliki riwayat keluarga kanker usus atau mencapai usia 50 tahun ke atas.

Metode skrining yang umum digunakan untuk mendeteksi kanker usus meliputi kolonoskopi, tes darah halus tinja, dan sigmoidoskopi. Dokter biasanya akan merekomendasikan jenis skrining tergantung pada faktor risiko dan riwayat kesehatan pasien.

Penting bagi setiap orang untuk mengenali gejala awal kanker usus. Kebiasaan buang air besar yang berubah, seperti sembelit atau diare yang berkepanjangan, darah dalam tinja, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan merupakan tanda-tanda yang perlu diperhatikan. Individu yang mengalaminya sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Implementasi pola makan sehat dan gaya hidup aktif merupakan langkah esensial untuk mengurangi risiko kanker usus. Dengan perhatian khusus pada pola makan dan tindakan pencegahan yang tepat, individu dapat menjaga kesehatan usus dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER