Rasa kantuk menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan saat sedang berpuasa. Padahal, mengantuk saat sedang beraktivitas dapat membuat kita menjadi tidak produktif. Lantas, apa penyebab mengantuk saat puasa dan bagaimana solusinya?
Saat berpuasa, individu harus menahan diri dari makan dan minum, terutama di siang hari. Hal ini dapat memicu rasa mengantuk ketika sedang beraktivitas. Salah satu penyebabnya adalah karena terjadi penurunan kadar gula darah dalam tubuh.
Namun, ada beberapa alasan lain yang memunculkan rasa kantuk saat berpuasa. Berikut alasan mengantuk saat puasa dan solusi mengatasinya.
Penyebab Mengantuk Saat Puasa
Penurunan Kadar Gula Darah
Salah satu penyebab utama yang sering membuat seseorang merasa ngantuk ketika berpuasa adalah penurunan kadar gula darah. Ketika seseorang berpuasa, asupan makanan dan minuman terputus selama periode tertentu.
Kadar gula darah, yang merupakan sumber energi utama bagi otak dan tubuh, akan menurun seiring berjalannya waktu tanpa konsumsi makanan. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi lemas dan sulit berkonsentrasi, yang pada gilirannya memicu rasa kantuk yang intens.
Perubahan Pola Tidur
Perubahan pola tidur selama bulan puasa juga berkontribusi terhadap rasa kantuk. Banyak orang, karena harus bangun lebih awal untuk sahur, akan mengorbankan waktu tidurnya.
Dengan waktu tidur yang berkurang, kualitas tidur pun bisa menurun. Bayangkan seseorang yang biasanya tidur larut malam dan bangun siang, kini harus bangun lebih awal.
Ini akan berdampak langsung pada sistem tubuh, membuat mereka merasa lebih mengantuk saat menjalani aktivitas sehari-hari.
Dehidrasi dan Kurangnya Asupan Cairan
Dehidrasi memiliki peranan yang signifikan dalam meningkatkan rasa kantuk. Ketika seseorang kalah asupan cairan selama berpuasa, berbagai efek fisik dapat muncul, termasuk kelelahan, kebingungan, dan rasa kantuk yang berlebihan.
Tanpa cairan yang cukup, tubuh tidak bisa berfungsi optimal. Hal ini jelas memengaruhi produktivitas di siang hari.
Perubahan dalam Metabolisme
Selama bulan puasa, tubuh harus beradaptasi dengan pola makan yang baru. Makan hanya dua kali dalam satu hari dapat mengubah proses metabolisme.
Transformasi ini juga memengaruhi bagaimana tubuh mengelola energi, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada rasa kantuk di siang hari.
Produksi Hormon Kortisol
Hormon kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres, memiliki pengaruh langsung terhadap tingkat kewaspadaan seseorang. Selama puasa, produksi hormon ini cenderung menurun.
Hormon kortisol berfungsi untuk menjaga tubuh tetap terjaga di siang hari, jadi penurunannya mengakibatkan peningkatan rasa kantuk.
Pengaruh Makanan yang Dimakan
Jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa juga dapat berdampak pada level energi di siang hari.
Makanan yang tinggi lemak atau gula dapat menyebabkan lonjakan energi sementara, tetapi diikuti dengan penurunan yang signifikan dan menciptakan rasa lelah. Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan yang seimbang agar energi dapat terjaga sepanjang hari.
Cara Mengatasi Kantuk Saat Berpuasa
Tidur Nyenyak di Malam Hari
Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi rasa kantuk adalah memastikan tidur malam yang cukup dan berkualitas.
Sebelum memasuki bulan puasa, disarankan untuk beradaptasi dengan memajukan waktu tidur agar bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup meskipun harus bangun pagi.
Membagi Waktu Istirahat untuk Tidur Siang
Jika memungkinkan, memanfaatkan waktu istirahat di siang hari untuk tidur siang merupakan strategi yang baik untuk mengurangi rasa kantuk.
Tidur singkat selama 15-30 menit dapat meningkatkan kewaspadaan dan fokus setelahnya. Ini membantu mengatasi kelelahan sekaligus mempersiapkan tubuh untuk aktivitas di sore hari.
Melakukan Aktivitas Fisik Ringan
Melakukan peregangan atau aktivitas fisik ringan dapat meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak, sehingga membantu menghilangkan rasa kantuk. Berjalan-jalan singkat atau melakukan beberapa latihan ringan bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan energi.
Kebiasaan Buruk yang Perlu Dihindari
Penggunaan Gadget Sebelum Tidur
Menggunakan gadget sebelum tidur bisa mengganggu kualitas tidur. Cahaya biru yang dipancarkan dari layar dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu tidur.
Oleh sebab itu, disarankan untuk mematikan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum waktu tidur agar mendapatkan tidur yang lebih nyenyak.
Konsumsi Kafein yang Berlebihan
Meskipun kafein dapat membantu seseorang tetap terjaga, mengonsumsinya terlalu banyak dapat berpengaruh negatif pada pola tidur di malam hari.
Batasi konsumsi kafein dan usahakan untuk tidak meminumnya minimal 4 jam sebelum tidur agar kualitas tidur tidak terganggu.
Makan Terlalu Banyak Sebelum Tidur
Makan terlalu banyak atau memilih makanan yang berat sebelum tidur dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan tidur. Usahakan untuk mengatur porsi makan dan memilih makanan yang lebih ringan agar tidur malam menjadi lebih berkualitas.
Dengan memahami berbagai penyebab dan solusi untuk mengatasi rasa kantuk saat berpuasa, diharapkan individu dapat tetap produktif dan sehat selama bulan Ramadan.
Pencegahan dan pengelolaan yang baik terhadap kebiasaan tidur, pola makan, serta kegiatan fisik dapat membawa dampak positif bagi kesehatan sepanjang masa puasa.