Perbedaan Passive Income dan Active Income untuk Perencanaan Keuanganmu

24 Jun 2024 18:06 WIB

thumbnail-article

Mohamed_hassan / Pixabay

Penulis: Rusti Dian

Editor: Indra Dwi Sugiyanto

Dalam keuangan pasti kamu tidak asing dengan istilah passive income dan active income. Kedua istilah tersebut merujuk pada jenis pemasukan yang didapatkan, bisa berupa gaji bulanan, komisi, tip, dan lain sebagainya. Lantas, apa perbedaan passive income dan active income?

Pendapatan memainkan peran berbeda dalam membentuk tujuan keuangan seseorang. Tak heran jika dalam perencanaan keuangan selalu perlu tahu passive income (pendapatan pasif) dan active income (pendapatan aktif). Hal ini sangat berguna agar dapat merencanakan keuangan dengan matang.

Sebelum mengetahui perbedaannya, kamu perlu tahu definisi dari masing-masing jenis pendapatan. Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa itu active income?

Active income (pendapatan aktif) adalah uang yang diperoleh lewat usaha langsung dan waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan atau tugas tertentu. Biasanya active income akan terbatas oleh waktu sehingga dapat memengaruhi kesehatan fisik.

Contoh pendapatan aktif adalah gaji, upah per jam (pekerja lepas atau pekerja paruh waktu), komisi penjualan, uang yang diperoleh dari hasil penjualan, serta perdagangan saham harian/sering.

Seiring perkembangan zaman, harga-harga di pasaran pun banyak yang mengalami kenaikan. Ini yang menyebabkan seseorang memutuskan untuk mengambil pekerjaan tambahan untuk meningkatkan active income. Hal tersebut mampu menyebabkan penurunan kesehatan fisik secara cepat.

Apa itu passive income?

Passive income (pendapatan pasif) adalah uang yang diterima dari usaha minimal atau keterlibatan berkelanjutan. Passive income bisa diperoleh dengan cara membuat uang atau aset bekerja untuk menciptakan lebih banyak nilai. 

Seseorang tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan energi untuk memperoleh pendapatan tersebut. Ini tergantung dari properti yang disewakan, investasi saham, hak cipta intelektual, dan lain sebagainya.

Contoh pendapatan pasif yaitu saham dividen, pendapatan sewa real estate atau properti, royalti, pemasaran afiliasi, serta pinjaman P2P (peer to peer). 

Setiap orang harus memiliki passive income demi menjamin stabilitas hidup. Untuk mendapatkan passive income, seseorang memang banyak menghabiskan modal di awal. Namun, seiring berjalannya waktu, pendapatannya akan terus bertambah. Oleh karena itu dibutuhkan kesabaran untuk mendapatkan passive income.

Perbedaan active income dan passive income

Dari definisi di atas, berikut perbedaan active income dan passive income:

  • Kita perlu bekerja untuk memperoleh active income. Sementara passive income membuat aset bekerja untuk menghasilkan uang.
  • Active income memiliki batas waktu selama seseorang masih bisa bekerja. Sementara seseorang masih bisa mendapatkan passive income meski sudah tidak bekerja lagi.
  • Active income adalah cara seseorang bekerja dan menerima imbalan dengan segera. Sementara passive income membutuhkan waktu lama untuk bisa menghasilkan pendapatan.

Jika keduanya bisa jalan bersamaan, maka keuanganmu akan jauh lebih stabil. Namun, perlu ketelatenan dan kesabaran agar bisa mendapatkan keduanya, mengingat bahwa waktu dan energi yang kita miliki cukup terbatas.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER