Pendarahan Otak: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya yang Perlu Diketahui

14 Apr 2025 12:01 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi perdarahan otak. (Freepik/kjpargeter) .

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Nuha Khairunnisa

Seniman Sumarti atau dikenal dengan nama panggung Titiek Puspa meninggal dunia pada 10 April 2025. Sebelumnya, Titiek Puspa mengalami pendarahan pada otak sebelah kiri.

Apa sebenarnya yang menyebabkan pendarahan otak? Seperti apa gejalanya yang patut diwaspadai, dan bagaimana penanganan pasien yang mengalami pendarahan otak?

Penyebab umum perdarahan otak

Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu penyebab utama terjadinya perdarahan otak. Kondisi ini dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi rapuh, yang akhirnya dapat memicu pecahnya pembuluh darah di otak. Tanpa pengelolaan yang tepat, hipertensi dapat menyebabkan stroke hemoragik yang mengancam jiwa.

Cedera kepala

Cedera kepala juga menjadi faktor yang membuat seseorang berisiko mengalami perdarahan otak. Banyak kejadian ini terjadi pada saat kecelakaan lalu lintas, jatuh, atau saat berolahraga. Bahkan, cedera ringan pada kepala pun, terutama pada orang tua, bisa berpotensi fatal jika tidak diperiksa.

Malformasi pembuluh darah

Kelainan seperti malformasi arteriovenosa dapat pula menjadi penyebab perdarahan otak. Malformasi ini terjadi saat arteri dan vena terhubung secara tidak normal, yang menyebabkan kelemahan dalam dinding pembuluh darah. Ketika dinding ini pecah, dapat terjadi perdarahan yang berbahaya bagi kesehatan otak.

Faktor risiko lainnya

Selain penyebab utama, ada beberapa faktor risiko lain yang juga harus diperhatikan.

Aneurisma

Aneurisma adalah kondisi di mana terjadi pembengkakan pada dinding pembuluh darah. Pembengkakan ini dapat pecah dan menyebabkan perdarahan di dalam otak. Aneurisma dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk hipertensi dan faktor genetik.

Angiopati amiloid

Angiopati amiloid merupakan kondisi di mana protein amiloid menumpuk di dinding pembuluh darah otak, menyebabkan dinding tersebut menjadi lemah dan mudah pecah. Kondisi ini sering kali terjadi pada orang tua dan dapat berisiko tinggi menyebabkan perdarahan otak.

Gangguan pembekuan darah

Gangguan pembekuan darah seperti hemofilia tatkala trombosit tidak dapat bekerja dengan baik, juga dapat meningkatkan risiko pendarahan, termasuk di dalam otak. Orang-orang yang mengonsumsi obat pengencer darah juga harus berhati-hati, karena penggunaan yang tidak tepat bisa memicu perdarahan.

Gejala perdarahan otak

Penting untuk mengenali gejala-gejala yang muncul akibat perdarahan otak, agar segera mendapatkan bantuan medis. Berikut sejumlah gejala yang patut diwaspadai.

Sakit kepala mendadak

Biasanya, gejala utama dari perdarahan otak adalah sakit kepala yang tiba-tiba muncul dan sangat parah, sering kali digambarkan sebagai sakit kepala 'terburuk dalam hidup'.

Kelemahan tubuh

Seseorang yang mengalami perdarahan otak tidak jarang merasakan kelemahan atau mati rasa pada satu sisi tubuh. Hal ini bisa mengindikasikan bahwa bagian otak yang mengontrol fungsi motorik mengalami kerusakan.

Kesulitan berbicara

Kesulitan dalam berbicara atau memahami pembicaraan juga dapat menjadi tanda adanya perdarahan di otak. Penderita mungkin mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata atau berbicara dengan tidak jelas.

Penanganan dan perawatan

Setelah mengenali gejala, langkah selanjutnya adalah memahami penanganan yang perlu dilakukan.

Obat-obatan yang digunakan

Dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah, mengurangi gejala nyeri, atau mencegah kejang. Penanganan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemungkinan pasien pulih.

Tindakan pembedahan

Terkadang, tindakan pembedahan diperlukan untuk mengatasi perdarahan otak yang berat. Operasi ini bisa dilakukan untuk mengangkat darah yang terakumulasi atau memperbaiki pembuluh darah yang pecah.

Rehabilitasi medis yang diperlukan

Setelah tahap akut berlalu, pasien mungkin memerlukan rehabilitasi untuk memulihkan fungsi motorik dan kognitif mereka. Terapi fisik, bicara, atau okupasi sering kali sangat bermanfaat untuk membantu pasien kembali ke aktivitas sehari-hari.

Pencegahan perdarahan otak

Untuk mengurangi risiko terjadinya perdarahan otak, penting untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan seperti:

Menerapkan gaya hidup sehat

Menjalankan pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari konsumsi alkohol berlebih sangat penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dan menghindari hipertensi.

Mengontrol tekanan darah

Rutin memeriksa tekanan darah dan mengikuti anjuran dokter dalam pengelolaan hipertensi akan sangat membantu mengatasi risiko perdarahan otak.

Menjaga keamanan saat beraktivitas

Menggunakan alat pelindung saat berolahraga atau berkendara, serta memperhatikan lingkungan sekitar untuk menghindari jatuh, sangat penting dalam pencegahan cedera kepala.

Dengan memahami penyebab, gejala, dan langkah-langkah pencegahan serta penanganan yang tepat untuk perdarahan otak, diharapkan setiap orang dapat lebih waspada dan memperoleh bantuan medis yang diperlukan secara cepat dan tepat.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER