Artikel ini merupakan kerja sama antara Narasi dan Diet Partner. Seluruh informasi yang dimuat telah dikurasi oleh Rheinhard, S.Gz., Dietisien (Nutritionist).
------------------------------------------------------------------
Kamu pasti pernah mendengar bahwa olahraga adalah kunci hidup sehat. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuhmu saat kamu berlari, bersepeda, atau berlatih di gym selama lebih dari 90 menit? Tubuhmu bukan mesin yang bisa terus bekerja tanpa bahan bakar yang tepat. Di sinilah elektrolit masuk ke dalam cerita.
Elektrolit seperti natrium, kalium, magnesium, dan kalsium, adalah mineral yang membawa muatan listrik. Mereka bertanggung jawab atas fungsi-fungsi kritis seperti menjaga keseimbangan cairan, mengatur detak jantung, dan memastikan otot-ototmu bekerja dengan baik. Saat kamu berkeringat, bukan hanya air yang hilang, tapi juga elektrolit ini. Dan ketika levelnya turun terlalu rendah, kamu mungkin merasakan kram otot, kelelahan ekstrem, atau bahkan pusing.
Tapi, apakah semua orang perlu tambahan elektrolit setelah olahraga panjang? Jawabannya tidak selalu hitam putih.
Apa yang Terjadi Saat Olahraga Intensif?
Bayangkan tubuhmu seperti mobil balap. Semakin kencang kamu mengemudi, semakin banyak bahan bakar yang dibutuhkan. Saat olahraga lebih dari 90 menit, tubuhmu mulai menguras simpanan glikogen, sumber energi utama untuk otot. Pada saat yang sama, keringat yang keluar membawa serta elektrolit penting.
Jika kamu hanya berolahraga ringan atau kurang dari satu jam, tubuhmu mungkin masih bisa mengimbangi kehilangan ini. Tapi, begitu kamu melampaui batas 90 menit, terutama dalam kondisi panas atau lembap, risiko dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit meningkat. Ini bukan hanya tentang merasa lelah, ini tentang menjaga performa dan kesehatanmu.
Kapan Elektrolit Tambahan Benar-Benar Dibutuhkan oleh Tubuh?
Tidak semua olahraga membutuhkan suplemen elektrolit. Jika kamu hanya melakukan latihan ringan atau olahraga singkat, air putih dan makanan sehat biasanya sudah cukup. Namun, ketika kamu mulai mendorong diri ke level yang lebih tinggi, seperti lari maraton, bersepeda jarak jauh, atau latihan High-Intensity Interval Training (HIIT), elektrolit tambahan bisa menjadi penyelamat.
Pertimbangkan ini: seorang pelari maraton bisa kehilangan hingga 2-3 liter keringat per jam. Dalam keringat itu, ada sekitar 800-1.400 mg natrium yang terbuang. Jika tidak diganti, ini bisa menyebabkan hiponatremia, kondisi serius di mana kadar natrium dalam darah turun terlalu rendah.
Bagaimana Memilih Sumber Elektrolit yang Cocok dan Tepat?
Di pasaran, kamu akan menemukan segudang produk elektrolit, dari minuman olahraga hingga tablet larut. Tapi, tidak semua produk diciptakan sama. Beberapa minuman olahraga mengandung gula tinggi yang justru bisa menghambat penyerapan cairan. Sebaliknya, pilihlah produk dengan komposisi seimbang antara natrium, kalium, dan magnesium.
Atau, kenapa tidak mencoba sumber alami? Air kelapa, misalnya, adalah pilihan populer karena kandungan elektrolitnya yang tinggi dan rendah gula. Pisang juga bisa menjadi teman terbaikmu setelah olahraga berat, berkat kandungan kaliumnya yang melimpah.
3 Tips Mudah dan Praktis untuk Menjaga Keseimbangan Elektrolit
1. Kenali Kondisi Tubuhmu
Jika kamu merasa lelah berlebihan, pusing, atau mengalami kram otot, itu bisa jadi tanda tubuhmu kekurangan elektrolit. Mengenali gejala ini penting untuk mencegah dehidrasi dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
2. Hidrasi Sebelum, Selama, dan Sesudah Olahraga
Jangan menunggu sampai haus untuk minum, karena itu bisa berarti kamu sudah mengalami dehidrasi ringan. Minumlah air atau minuman elektrolit secara berkala untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh sepanjang aktivitas fisik.
3. Perhatikan Asupan Makanan
Makanan kaya elektrolit seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan bisa membantu menjaga keseimbangan mineral dalam tubuhmu. Mengkonsumsi makanan ini secara rutin dapat mendukung performa tubuh dan mencegah masalah kesehatan yang berkaitan dengan kekurangan elektrolit.
Jika kamu hanya berolahraga ringan, air putih dan makanan sehat mungkin sudah cukup. Tapi, jika kamu sering melakukan olahraga intensif lebih dari 90 menit, elektrolit tambahan bisa menjadi investasi penting untuk menjaga performa dan kesehatanmu.
Ingat, tubuhmu adalah aset terbesarmu. Merawatnya dengan baik bukan hanya tentang olahraga, tapi juga tentang memberi apa yang dibutuhkannya untuk tetap berfungsi optimal. Jadi, lain kali kamu merencanakan sesi olahraga panjang, jangan lupa untuk mempertimbangkan peran elektrolit dalam perjalananmu.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu sudah mencoba minuman atau suplemen elektrolit? Bagikan pengalamanmu di komentar di bawah!