11 September 2022 20:09 WIB
Editor: Akbar Wijaya
Pimpinan Gontor pastikan kunjungan ke makam almarhum Albar dan keluarganya bukan untuk membahas proses hukum.
Aparat kepolisian telah mengamankan bukti close circuit television (CCTV) yang dapat menguak kronologi tewasnya santri Ponpes Modern Gontor 1 Ponorogo Albar Mahdi (17) karena dugaan penganiayaan.
"Kami amankan rekaman CCTV di lokasi kejadian," kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono dikutip Antara di Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (9/9/2022).
Selain rekaman CCTV, penyidik Polres Ponorogo juga mengamankan sejumlah barang bukti lain. Mulai dari tongkat kayu, botol air kemasan, minyak kayu putih, becak, hingga pakaian dan barang-barang milik korban.
"Kami terus lengkapi materi penyelidikan, baik pengumpulan barang bukti, dan mintai keterangan saksi," imbuhnya.
Kapolres menambahkan bahwa hasil autopsi dari tim forensik diperoleh adanya luka akibat benda tumpul di bagian tubuh korban.
Tapi apakah hal itu menjadi penyebab kematian korban, pihaknya enggan memberikan penjelasan, karena hanya akan dijelaskan oleh ahli.
"Untuk apakah luka tersebut menjadi penyebab kematian, biar ahli yang akan menyampaikan," jelasnya.
Rombongan pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat, Ponorogo, Jawa Timur, bertakziah ke makam almarhum Albar di Tempat Pemakaman Umum Sei Selayur, Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan.
"Dari Ponorogo ke Palembang ini pokok agendanya adalah bertakziah bersama, karena AM ini adalah alumni kami, dan murid kami, keluarga kami," kata salah satu Pimpinan Pondok Modern Gontor 1 Pusat Ponorogo, KH. M. Akrim Mariyat kepada wartawan, di Palembang, Jumat (9/9/2022).
Menurut Akrim, selain bertakziah ke makam, para pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor itu juga melangsungkan tahlilan atau doa bersama di rumah orang tua almarhum, Siti Soimah, yang berlokasi tidak jauh dari tempat pemakaman.
"Bersama keluarga ananda AM sebagai sesama umat Muslim kita diwajibkan membina silaturahim, sampai besok kami akan kembali lagi ke Ponorogo," kata dia, yang turut didampingi ustadz dari Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikromo Palembang.
Pimpinan Gontor memastikan kunjungan ini tidak bertujuan membahas persoalan hukum yang sedang berjalan. Namun, melainkan benar-benar untuk bersilaturahmi dan mendoakan almarhum beserta keluarga.
Sebab, kata dia, sebagaimana kepercayaan umat Muslim melalui doa bersama dapat semakin mendekatkan almarhum untuk diterima di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
"Untuk bertakziah memunajadkan doa, kami sangat percaya anak yang sedang belajar kemudian meninggal dunia itu sama dengan mati sahid. (Untuk peristiwa hukum-nya, red) itu bukanlah tujuan kami karena ada juru bicara yang menanganinya," ujarnya.
KOMENTAR
Latest Comment