Polri Ekstradisi Chaowalit Buron Nomor Satu Thailand: Apa Saja Kejahatannya dan Bagaimana Ia Bersembunyi Selama di Indonesia?

5 Jun 2024 07:06 WIB

thumbnail-article

Seorang polisi berada didekat layar yang menampilkan gambar buronan Interpol Thailand Chaowalit Thongduang saat konferensi pers penangkapan buronan Interpol Thailand di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Minggu (2/6/2024). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc/pri.

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Buronan nomor satu Thailand, Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanode alias Sulaiman akhirnya berhasil didepak pulan ke negaranya oleh tim Bareskrim Polri. Proses ekstradisi dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pada Selasa (4/6/2024) jam 3 sore WIB.

1. Detail ekstradisi

  • Irjen Pol. Krishna Murti, Kepala Divisi Hubinter, menyatakan ekstradisi dilakukan menggunakan mekanisme pelanggaran keimigrasian.
  • Proses pemulangan dikawal oleh 10 anggota Polri dari Bareskrim dan Hubinter.
  • Pesawat khusus dari Thailand menjemput Chaowalit.
  • Ekstradisi melibatkan polisi dari kedua negara.

"Dilakukan proses pengulangan melalui mekanisme pintu operation, yaitu menggunakan instrumen pelanggaran Keimigrasian, sehingga yang bersangkutan dideportasi sebagai gambaran sangka masuk ke Indonesia tidak melalui jalur pintu masuk Indonesia," ucap Krishna dikutip Antara dalam konferensi pers di Tangerang.

2. Kenapa ini penting?

Penangkapan dan pengembalian Chaowalit bukan hanya kemenangan bagi Polri, tetapi juga membuka jalan bagi kerjasama lebih lanjut dengan kepolisian Thailand. Polri berharap upaya ini menjadi langkah penting dalam upaya menangkap bandar narkoba besar lainnya, Fredi Pratama, yang bersembunyi di Thailand.

  • Pembicaraan dengan Thailand:

Brigjen Pol. Mukti Juharsa, Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, menyatakan ada diskusi dengan pihak Thailand tentang imbal-balik dari penangkapan Chaowalit dengan menangkap Fredi Pratama. Informasi terakhir menunjukkan Fredi berada di perbatasan Thailand-Burma.

  • Joint Investigation:

Polri dan Royal Thai Police akan melakukan investigasi bersama. Kasus Fredi Pratama akan diusut oleh Polri, sementara Royal Thai Police akan mengusut dugaan tindak pidana pencucian uang atas nama istrinya.

3. Detail Pelarian Chaowalit Terungkap

  • Chaowalit melarikan diri dari penjara Thailand pada 22 Oktober 2022 saat izin berobat gigi.
  • Rute Pelarian: Ia melarikan diri ke India, lalu ke Indonesia melalui perairan Aceh pada 8 Desember 2023.
  • Polri menangkap Chaowalit di Bali pada 30 Mei 2024.

4. Daftar Kejahatan Chaowalit Thongduang

A. Penembakan Polisi dan Anggota Kehakiman:

  • Deskripsi: Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod melakukan aksi brutal dengan menembak polisi dan anggota kehakiman Thailand.
  • Dampak: Penembakan ini mengakibatkan dia menjadi buronan nomor satu di Thailand, yang menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.

B. Terlibat Jaringan Narkoba Internasional:

  • Deskripsi: Chaowalit adalah bagian dari jaringan narkoba internasional yang beroperasi antara Myanmar, Thailand, dan Australia.
  • Peran: Sebagai bandar narkoba, Chaowalit memainkan peran penting dalam distribusi narkoba di jaringan tersebut.

5. Cara Chaowalit Sembunyi di Indonesia:

A. Menggunakan Identitas Palsu:

  • Gunakan nama samaran: Chaowalit menggunakan nama 'Sulaiman' selama bersembunyi di Indonesia. Nama tersebut dipilih untuk menyesuaikan dengan lingkungan Aceh, di mana dia memalsukan identitas sebagai penduduk setempat.

 

  • Bantuan: Seorang perempuan WNI berinisial FS membantu Chaowalit dalam memalsukan identitas, termasuk membuat KTP, Kartu Keluarga, dan akta kelahiran palsu.

B. Berpindah-pindah lokasi:

  • Setelah melarikan diri dari penjara Thailand, Chaowalit singgah di India sebelum akhirnya masuk ke Indonesia melalui perairan Aceh.
  • Selama di Indonesia, Chaowalit tinggal di beberapa tempat termasuk di apartemen di Badung, Bali, sebelum akhirnya ditangkap oleh Polri.

C. Hidup dari duit jaringan narkoba:

Kaki tangan Chaowalit dari jaringan narkoba internasional mengirimkan uang untuk biaya hidupnya selama pelarian. Uang dikirim ke rekening atas nama 'Sulaiman', yang merupakan nama samaran Chaowalit selama bersembunyi di Indonesia .

 

D. Berpura-pura bisa dan gunakan WNI:

  • Selama bersembunyi, Chaowalit berpura-pura bisu dan berkomunikasi menggunakan Google Translate untuk menghindari deteksi.
  • Chaowalit juga menggunakan pasangan WNI untuk bersembunyi dan menjaga identitasnya tetap rahasia.

6. Keterlibatan WNI

  • 8 WNI Diduga Terlibat Pelarian Chaowalit: Polisi mengembangkan kasus ini dan menemukan 8 WNI yang terkait dengan pelarian Chaowalit.
  • Para WNI tersebut membantu Chaowalit dalam pemalsuan identitas dan mendukung kehidupan sehari-harinya di Indonesia.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER