Jokowi Singgung Kepercayaan Masyarakat Indonesia kepada Tuhan Tertinggi di Dunia

2 Agustus 2023 12:08 WIB

Narasi TV

Zikir dan Doa Kebangsaan 78 tahun RI. Presiden Joko Widodo (tengah) memberikan sambutan Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/8/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom/aa.

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur dengan tingginya tingkat kepercayaan rakyat Indonesia kepada tuhan. Hal ini menurutnya menjadi modal bagi Bangsa Indonesia dalam menghadapi permasalahan dan tantangan.
 
"Ini menjadi salah satu modal kuat kita sebagai sebuang bangsa karena kepercayaan kita kepada Allah SWT adalah modal sangat penting," kata Jokowi saat mengikuti acara Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka, di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/8/2023) malam.
 
Jokowi mengatakan dari sebuah survei internasional yang ia baca di media, tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia kepada tuhan merupakan yang tertinggi di dunia mencapai 96%.
 
"Alhamdulillah di atas negara-negara lain baik di Afrika, Eropa, Amerika, dan bahkan di Timur Tengah. Di Turki angkanya 75%, kita 96%," kata Jokowi.
 
Kepercayaan kepada tuhan yang tinggi itu menurut Jokowi menjadi panduan dalam menghadapi tantangan hari ini dan ke depan.
 
"Kpercayaan kita kepada Allah SWT adalah modal sangat penting agar manusia punya moral dan tata nilai yang baik agar punya kekuatan menghadapi masalah yang ada. Masalah ke depan akan semakin kompleks dan semakin banyak. Punya kompas dalam hidup kalau kita percaya Allah SWT," ujarnya.
 
Jokowi mengajak seluruh tokoh agama, kiai, habib, alim ulama hingga santri untuk melantunkan zikir terhadap bangsa Indonesia menjelang HUT Ke-78 RI dan optimistis mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045.
 
"Bersama-sama melantunkan zikir, doa, ridha Allah SWT dan memohon perlindungan dan berkah-nya agar bangsa ini terus melaju untuk Indonesia Maju dan mari kita isi kemerdekaan ini dengan kerja keras, dengan optimisme untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045," kata Jokowi.
 
 
Mengawali sambutannya, Presiden Jokowi menapaktilas situasi mencekam yang dialami seluruh dunia, termasuk Indonesia akan merebaknya COVID-19. Presiden pun menceritakan saat itu bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju berpikir kapan penyebaran virus dan pandemi tersebut selesai.
 
Presiden mengakui bahwa ia hanya bisa berikhtiar dan berserah diri karena COVID-19 yang terus berkembang variannya dari Delta hingga Omicron.
 
"Patut kita syukuri, Alhamdulillah kita bisa mengendalikan, bisa mengelola ekonomi pascapandemi COVID dan bisa kembali normal dalam waktu yang sangat cepat," tuturnya.
 
Presiden juga mensyukuri bahwa Indonesia bukan termasuk negara yang menjadi "pasien" Dana Moneter Internasional (IMF) karena perekonomian-nya terdampak krisis akibat pandemi.
 
Selain COVID-19, Indonesia juga dihantam oleh krisis pangan dan energi akibat perang Ukraina-Rusia.
 
Dengan situasi Indonesia yang masih mampu bertahan, Presiden Jokowi meminta untuk tidak lupa bersyukur, serta mengingatkan pentingnya gotong royong di seluruh lapisan masyarakat.
 
"Saya ingat, yang sakit diisolasi tapi tetangganya mengirim buah-buahan. Inilah berkat gotong royong seluruh lapisan masyarakat, COVID bisa diatasi dan tentu saja tidak lepas dari ketangguhan, kegigihan, kesabaran, tawakal kita bersama dalam menghadapi berbagai tantangan," ujar Presiden Jokowi.
 
Adapun kegiatan Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun pada malam pertama bulan Agustus.
 
Zikir dan Doa Kebangsaan menjadi rangkaian peringatan HUT Ke-78 Republik Indonesia yang tahun ini memiliki tema "Terus Melaju untuk Indonesia Maju".
 
Sumber: Antara

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR