Profil Fikri Jufri, Jurnalis Senior Pendiri Tempo yang Tutup Usia

7 Mar 2025 00:58 WIB

thumbnail-article

Fikri Jufri. (Instagram/@aji.indonesia)

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Nuha Khairunnisa

Pada tanggal 6 Maret 2025, dunia pers Indonesia berduka atas kepergian Fikri Jufri, seorang jurnalis senior sekaligus pendiri Majalah Tempo.

Fikri Jufri meninggal dunia di usia 89 tahun, tepat pada hari kesepuluh ulang tahun Majalah Tempo yang ke-54.

Sejumlah wartawan senior Tempo hadir di rumah duka untuk mengantar kepergian Fikri Jufri, termasuk rekan pendiriTempo Goenawan Mohammad.

Turut hadir sejumlah tokoh seperti mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim serta mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sebelum pemakaman di TPU Karet Bivak, jenazah Fikri disemayamkan di Serenia Hills Cluster Signature Blok O 19, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Profil Fikri Jufri

Fikri Jufri lahir pada 25 Maret 1936 di Jakarta. Ia berasal dari keluarga yang mendukungnya untuk mengejar pendidikan dan mengembangkan bakatnya dalam bidang jurnalistik.

Pendidikan formalnya dimulai di Algemene Lagere School (ALS) dan dilanjutkan di SMP Negeri X serta SMA Kristen Pintu Air, semua berlokasi di Jakarta. Meski sempat berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Fikri tidak menyelesaikan pendidikan tersebut. Ia justru memfokuskan diri pada karier jurnalistik yang kelak membawanya ke puncak kesuksesan.

Karier jurnalistik

Karier jurnalistik Fikri Jufri dimulai pada tahun 1967 sebagai reporter di Harian Kami, lalu pindah ke Harian Pedoman pada tahun berikutnya. Dalam waktu singkat, ia menunjukkan kemampuannya sebagai jurnalis yang andal dan mendapatkan kepercayaan untuk menjadi Wakil Pemimpin Redaksi di Majalah Ekspres pada tahun 1970.

Salah satu pencapaian terpenting dalam karir Fikri terjadi pada tanggal 6 Maret 1971 ketika ia, bersama Goenawan Mohamad dan sejumlah rekan lainnya, mendirikan Majalah Berita Mingguan (MBM) Tempo. Majalah ini menjadi salah satu media terkemuka di Indonesia yang dikenal karena investigasi mendalam dan keberaniannya mengungkapkan fakta-fakta penting.

Sebagai pendiri dan Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Fikri bertanggung jawab atas banyak aspek dalam produksi dan pengeditan majalah. Kualitas penulisan dan ketajaman analisis yang dihadirkan di dalam halaman-halaman majalah sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan dan visi strategisnya.

Fikri Jufri terkenal dengan pendekatan inovatif dalam jurnalisme. Ia mendorong timnya untuk melakukan riset dan melaporkan berita dengan akurat, berimbang, serta mendalam. Kontribusinya dalam pengembangan gaya penulisan jurnalistik di Indonesia sangat berharga dan menjadi pendorong bagi banyak jurnalis untuk mengedepankan integritas dalam penulisan berita.

Penghargaan dan pengakuan

Sepanjang kariernya, Fikri menerima berbagai penghargaan yang menghargai dedikasi dan prestasinya di bidang jurnalistik. Salah satu penghargaan terpenting datang pada tahun 2018 ketika ia dianugerahi penghargaan untuk Pengabdian Seumur Hidup di Bidang Jurnalistik pada Hari Pers Nasional.

Pada tahun 2017, Fikri merilis sebuah buku otobiografi berjudul Saya Al Jufri Bukan Al Capone yang mengisahkan perjalanan hidup dan kariernya. Buku ini memberi wawasan mengenai tantangan dan perjalanan panjang yang dilaluinya dalam dunia jurnalisme Indonesia.

Fikri Jufri juga dikenal sebagai mentor yang inspiratif bagi banyak wartawan muda di Indonesia. Ia berkomitmen untuk mengajarkan nilai-nilai etika jurnalistik dan teknik wawancara kepada generasi baru, sehingga dapat melahirkan jurnalis-jurnalis andal di masa depan.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER