Nama Hadi Manansang belakangan jadi sorotan menyusul terungkapnya kasus pelanggaran HAM yang dialami para pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) yang ia dirikan. Berikut Narasi rangkum profil lengkapnya.
Profil Hadi Manansang
Hadi Manansang lahir dan dibesarkan di Shanghai, China, sebelum akhirnya menentukan pilihan untuk pindah ke Indonesia. Sejak duduk di bangku SD, ia menunjukkan minat yang mendalam terhadap dunia hiburan. Perjalanannya ke Filipina sebelum akhirnya menetap di Manado, Indonesia, memberikan banyak pengalaman hidup yang memperkaya visinya. Dalam suasana yang beragam, Hadi mengawali berbagai profesi yang membawanya berinteraksi dengan banyak orang, merangsang kecintaannya terhadap seni pertunjukan.
Sebelum menapaki jalannya untuk mendirikan Taman Safari, Hadi berkecimpung dalam dunia sirkus melalui beberapa pertunjukan kecil. Ia mengawali kariernya dengan tampil dalam berbagai acara yang digelar di taman, alun-alun, dan kelenteng. Ketekunan dan kreativitasnya membawa Hadi untuk membentuk kelompok sirkusnya sendiri, yang nantinya menjadi cikal bakal organisasi yang lebih besar. Dengan pengalaman tersebut, Hadi berusaha menggabungkan berbagai elemen seni pertunjukan, sehingga ia bisa menarik perhatian masyarakat.
Kecintaan Hadi terhadap satwa ikut berperan penting dalam perjalanan hidupnya. Sejak kecil, ia terpesona oleh keindahan dan keunikan hewan-hewan, yang kelak memengaruhi keputusannya untuk menggabungkan cinta tersebut dalam setiap aspek kehidupannya. Hadi menyadari bahwa satwa tidak hanya merupakan objek hiburan, tetapi juga makhluk hidup yang perlu dilindungi dan dilestarikan.
Mendirikan Oriental Circus Indonesia (OCI)
Proses pembentukan OCI
Setelah sekian lama berkarier dalam dunia sirkus, Hadi Manansang mendirikan Oriental Circus Indonesia (OCI) pada awal tahun 1970-an. Ide ini muncul ketika ia melihat peluang untuk memperkenalkan budaya hiburan Tionghoa melalui seni pertunjukan sirkus. Proses pembentukan OCI tidaklah mudah, tetapi dengan kerja keras dan dedikasi, ia berhasil merangkul sejumlah talenta yang kemudian menjadi bagian dari kelompok sirkusnya.
Perjalanan sirkus dari awal
OCI pada awalnya tampil di berbagai lokasi, menggunakan format pertunjukan yang sederhana. Namun, seiring berjalannya waktu, OCI berkembang menjadi kelompok sirkus yang lebih besar dengan variasi atraksi yang menarik. Tayangan yang ditampilkan tidak hanya mengedepankan akrobat dan sulap, tetapi juga melibatkan interaksi dengan satwa. Ini menjadi landasan bagi Hadi untuk akhirnya mewujudkan impiannya membangun Taman Safari.
Transformasi dari sirkus ke Taman Safari
Setelah beberapa tahun beroperasi, Hadi Manansang melihat adanya potensi besar dalam pengembangan tempat wisata berbasis satwa. Hadi mengubah OCI menjadi Taman Safari Indonesia, yang bertujuan untuk mengedepankan konservasi sekaligus hiburan. Transformasi ini memerlukan perencanaan yang matang, dan Hadi bersama anak-anaknya berhasil mengalihkan fokus dari pertunjukan ke tempat konservasi yang ramah lingkungan.
Taman Safari Indonesia: sebuah ikon
Visi dan misi pendirian Taman Safari
Taman Safari Indonesia dibangun dengan visi untuk melestarikan flora dan fauna, serta memberikan edukasi kepada pengunjung mengenai pentingnya konservasi satwa. Hadi Manansang dan timnya mempunyai misi mulia untuk menciptakan ruang bagi satwa hidup dalam habitat yang mendekati alami, sambil memberikan pengalaman berharga bagi para pengunjung. Konsep ini menjadikan Taman Safari bukan sekadar objek wisata tetapi jauh lebih dari itu.
Peran anak-anak Hadi dalam pengelolaan
Ketiga anak Hadi Manansang—Jansen, Frans, dan Tony—memiliki peran penting dalam pengelolaan Taman Safari. Masing-masing dari mereka membawa keahlian dan pengalaman yang beragam, menjadikan manajemen taman safari berjalan dengan baik. Mereka bertanggung jawab dalam berbagai aspek, mulai dari operasional sehari-hari, pemasaran, hingga pengembangan dan inovasi layanan untuk meningkatkan pengalaman pengunjung. Melalui kerja sama yang solid, keluarga ini menjadikan Taman Safari sebagai salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia.
Lokasi dan ekspansi Taman Safari
Taman Safari Indonesia memiliki beberapa lokasi strategis, termasuk di Cisarua, Bogor, dan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Sukses besar yang dicapai Taman Safari mendorong Hadi dan keluarganya untuk memperluas usaha ini ke berbagai daerah lain, termasuk di Gianyar, Bali. Melalui ekspansi ini, Taman Safari Indonesia menjadi ikon pariwisata yang tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di tingkat internasional.
Dugaan pelanggaran HAM
Kronologi tuduhan eksploitasi
Dalam beberapa tahun terakhir, Taman Safari Indonesia kembali menjadi sorotan publik ketika tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) muncul. Mantan pekerja sirkus Oriental Circus Indonesia mengungkapkan adanya dugaan eksploitasi dan penganiayaan yang dialaminya selama bekerja. Kabar ini menyebar luas melalui media sosial dan menarik perhatian publik serta lembaga pemerintahan terkait. Pihak Kepolisian dan Kementerian HAM mulai melakukan penyelidikan untuk menindaklanjuti aduan tersebut.
Tanggapan Taman Safari Indonesia
Menanggapi tuduhan ini, Taman Safari Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kaitan dengan masalah yang dihadapi mantan pekerja sirkus. Perusahaan memberikan klarifikasi bahwa aduan tersebut bersifat pribadi dan tidak terkait dengan kebijakan perusahaan. Hadi Manansang dan keluarganya berusaha menjaga integritas nama baik Taman Safari sebagai lembaga yang mendukung konservasi dan pendidikan masyarakat mengenai satwa.
Implikasi sosial dan hukum terhadap keluarga
Tuduhan pelanggaran HAM ini menimbulkan dampak signifikan bagi keluarga Hadi Manansang. Dampak sosial tidak hanya mempengaruhi citra Taman Safari Indonesia tetapi juga reputasi pribadi Hadi dan anak-anaknya. Pihak keluarga menyadari bahwa implikasi hukum dapat berpengaruh luas, berpotensi merusak hubungan mereka dengan berbagai pihak yang terkait dengan industri pariwisata dan konservasi. Ini memberikan tantangan bagi mereka untuk menangani masalah ini secara profesional dan transparan agar kepercayaan publik tetap terjaga.
Secara keseluruhan, perjalanan Hadi Manansang dalam membangun Taman Safari Indonesia menunjukkan dedikasi dan kecintaannya terhadap satwa, meskipun di tengah berbagai tantangan dan kontroversi.