Kepergian pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus diusia 88 tahun Pada Senin, 21 April 2025 mulai memunculkan pertanyaan terkait siapa yang akan menjadi penerus pemimpin umat Katolik dunia selanjutnya.
Sejumlah nama telah mencuat sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Paus Fransiskus, salah satunya nama Luis Tagle. Pria yang berasal dari Filipina yang berpotensi menjadi paus Asia pertama dalam sejarah
Profil Luis Tagle
Luis Antonio Tagle lahir pada 21 Juni 1957 di Manila, Filipina. Ia menempuh pendidikan di seminar-seminar terkemuka, termasuk Universitas Santo Tomas di Manila dan Universitas Gedung Rakyat di Washington, D.C.
Di sana, ia meraih gelar doktor dalam bidang Teologi. Pendidikan dan pelatihannya memberikan fondasi yang kuat dalam teologi dan pastoral, yang kemudian membentuk gaya kepemimpinannya.
Ia dikenal sebagai sosok progresif yang dekat dengan Paus Fransiskus dan pernah memimpin Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa.
Kardinal berusia 67 tahun ini diangkat sebagai Uskup Agung Manila pada 2011, salah satu posisi paling berpengaruh dalam Gereja Katolik Filipina. Dalam kapasitasnya sebagai uskup agung, ia menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pelayanan gereja dan perhatian khusus terhadap isu-isu sosial serta kemanusiaan.
Ia aktif terlibat dalam inisiatif amal dan advokasi sosial yang fokus pada kesejahteraan masyarakat yang terpinggirkan.
Pada tahun 2012, Tagle diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI. Sejak saat itu, ia mulai mengambil peran di Vatikan dengan menjabat sebagai kepala Dikasteri untuk Evangelisasi, yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan usaha gereja dalam menyebarkan iman Katolik di seluruh dunia.
Dalam posisi ini, ia berfokus pada pendekatan yang inklusif dan bersahabat untuk memperluas jangkauan gereja. Jika terpilih, Tagle akan mengukir sejarah sebagai paus pertama dari Asia di era modern.
Terpilihnya Tagle akan memeperlihatkan kehadiran Gereja yang semakin berkembang di belahan bumi selatan, khususnya di kawasan seperti Asia dan Afrika, tempat populasi Katolik berkembang pesat saat ini.
Proses Pemilihan Paus
Perjalanan Luis Tagle Gereja Katolik tidaklahh mudah, setelah meninggalnya seorang paus, proses pemilihan paus baru dilakukan melalui konklaf, yang merupakan pertemuan kardinal untuk memilih pemimpin gereja selanjutnya.
Konklaf biasanya dimulai dalam waktu dua hingga tiga minggu setelah wafatnya paus, memberi waktu untuk masa berkabung selama sembilan hari serta mengizinkan para kardinal dari berbagai negara datang ke Vatikan.
Konklaf ini dilakukan dengan prosedur yang ketat, dan hanya dihadiri oleh kardinal yang berhak memilih. Mereka dikurung di dalam Kapel Sistina dan tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan dunia luar sampai pemilihan selesai.
Hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang berhak memberikan suara dalam pemilihan paus. Saat ini, terdapat sekitar 138 kardinal yang memenuhi syarat tersebut. Kelayakan ini penting karena pemilihan paus sering kali menjadi momen penting dalam menentukan arah masa depan Gereja Katolik.
Baca Juga:Perjalanan Hidup Paus Fransiskus: Dari Buenos Aires Menjadi Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma