Menang Telak, Putin Raup 87 Persen Suara pada Pemilu Rusia

20 Maret 2024 15:03 WIB

Narasi TV

Vladimir Putin, Presiden petahana yang memenangkan kembali Pemilu Rusia. Sumber: USA Today.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Margareth Ratih. F

Presiden petahana Vladimir Putin menang telak dalam pemilihan presiden di Rusia yang berlangsung pekan lalu. 

Berdasarkan data terbaru dari Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia (CEC) pada Senin (18/3/2024), Putin memperoleh total suara sebanyak 87,29 persen.

Putin unggul jauh dari ketiga pesaingnya yang bahkan mendapatkan kurang dari 10 persen suara. Politikus dari partai komunis Rusia, Nikolay Kharitonov, tercatat mendapatkan 4,31 persen suara.

Posisi ketiga ditempati oleh politikus pendatang baru Vladislav Davankov dengan 3,85 persen suara, sementara politikus ultra-nasionalis Leonid Slutsky berada di urutan akhir dengan 3,20 persen suara. 

Perolehan suara pada pemilu kali ini merupakan yang tertinggi bagi Putin selama dirinya berpartisipasi dalam pemilihan presiden maupun perdana menteri. 

Pada pemilu sebelumnya tahun 2018, Putin mendapatkan 76,6 persen suara. Angka yang tak kalah fantastis diperolehnya pada pemilu 2012 dan 2004 dengan masing-masing 63,6 persen dan 71,9 persen suara. Demikian pula pada tahun 2000 saat dirinya mendapatkan 53,4 persen dari suara masyarakat Rusia. 

Kemenangan ini semakin meneguhkan posisi Putin di puncak kepemimpinan Rusia sejak tahun 2000. Putin diproyeksikan memimpin Rusia setidaknya hingga 2030.

Diprotes Barat

Kemenangan Putin pada pemilu Rusia 2024 menuai reaksi keras dari negara-negara Barat. 

Melansir Reuters, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan sejumlah negara lainnya menyebut pemilu Rusia tidak bebas dan tidak adil. Hal ini dikarenakan adanya pencekalan dan pemenjaraan terhadap lawan politik serta praktik sensor di negara tersebut. 

Menjelang berlangsungnya pemilu di Rusia, lawan politik terbesar sekaligus pengkritik Putin Alexei Navalny diketahui meninggal di penjara. 

Sejumlah kandidat yang tidak pro perang dilarang berpartisipasi dalam pemungutan suara, dan tak ada organisasi independen yang dapat mengamati berjalannya pemilu. Para analis menyebut proses pemungutan suara yang sebagian dilakukan secara online sangat memungkinkan untuk dimanipulasi.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pemilu Rusia tidak sah. Ia juga mengkritik diktator Rusia itu “meniru” pemilu.  

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR