Ramai Peringatan Larangan Mencium Bayi Saat Lebaran di Media Sosial, Apa Dampaknya?

28 Mar 2025 08:47 WIB

thumbnail-article

Sumber: Freepik .

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rusti Dian

Belakangan konten larangan mencium bayi saat Lebaran ramai di media sosial. Para orang tua mengimbau untuk tidak menormalisasi mencium bayi sembarangan. Lantas, mengapa hal tersebut dilarang dan apa dampaknya bagi sang bayi? Simak penjelasannya berikut ini!

Momen Lebaran menjadi ajang silaturahmi antar keluarga dan kolega. Ada berbagai kebiasaan yang muncul saat silaturahmi, salah satunya adalah mencium bayi saat bertemu. Padahal, kebiasaan tersebut sangat membahayakan kesehatan bayi.

Bayi yang terlihat menggemaskan seringkali membuat seseorang ingin menciumnya. Sebab, sebagian orang menganggap bahwa memberikan ciuman berarti menunjukkan kasih sayang.

Tanpa disadari, berbagai virus dan bakteri dapat menular dari orang dewasa kepada bayi. Virus dan bakteri tersebut berpotensi menyebabkan penyakit serius seperti pneumonia dan penyakit kulit. Mengingat sistem imun bayi yang belum kuat dan masih sensitif.

Bahaya Mencium Bayi Sembarangan

Lantas, apa saja penyakit yang bisa ditularkan dari orang dewasa kepada bayi jika menciumnya sembarangan?

  • Herpes

Virus Herpes Simplex (VHS) Tipe 1 dapat menular lewat ciuman. Bayi yang tertular virus ini akan mengalami luka di bibir, ruam kulit, demam, dan rewel. Oleh karena itu, infeksi VHS Tipe 1 sangat berbahaya bagi bayi yang masih rentan.

  • Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA dapat menular lewat ciuman atau udara ketika seseorang batuk atau bersin di dekat bayi. Alhasil, bayi yang tertular dapat merasakan demam, batuk, pilek, hingga sulit bernapas.

  • Sistem kekebalan tubuh melemah

Perlu diingat bahwa sistem kekebalan tubuh bayi masih belum kuat sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Apalagi jika orang yang menyentuhnya tidak mencuci tangan terlebih dulu.

  • Cacar air

Cacar air disebabkan oleh infeksi virus Varisela Zoster. Virus ini dapat menular lewat droplet saat seseorang yang terinfeksi mencium bayi. Sang bayi akan mengalami demam, kelelahan, dan ruam kulit yang gatal.

  • Meningitis

Meningitis Tuberkulosa adalah peradangan selaput otak akibat infeksi bakteri atau virus. Hal ini dapat membahayakan bayi karena akan kesulitan makan hingga penurunan kesadaran.

Cara Menegur agar Bayi Tidak Dicium Sembarangan

Melansir Liputan6, psikolog anak dan remaja TigaGenerasi Ayoe Sutomo menyarankan beberapa cara untuk menegur seseorang yang hendak mencium bayi.

Ia mengingatkan bahwa sebagai orang tua berhak untuk melindungi anaknya dari sesuatu yang membahayakan, termasuk dicium oleh orang lain.

“Dimulai dari mindset dulu. Jangan nggak enak untuk mengingatkan karena sebetulnya adalah tugas kita sebagai orang tua untuk menjaga anak kita,” ujar Ayoe pada 22 April 2023, dikutip dari Liputan6.

Orang tua juga dapat menerapkan komunikasi asertif yang baik supaya tidak menyakiti orang lain. Misalnya dengan mengatakan: “Nanti dulu bude, pakde, masih belum bisa dicium-cium dulu”.

Jika anak sudah besar dan bisa diajak berkomunikasi, hendaknya orang tua memberikan kesempatan kepada anak apakah sudah mau dipeluk atau dicium atau tidak. Hal ini sekaligus mengajarkan pada anak tentang consent (persetujuan).

Orang tua juga bisa menyampaikan dengan jelas batasan-batasan yang boleh dilakukan oleh orang lain. Misalnya, boleh memegang bayi asal mencuci tangan terlebih dulu. Atau boleh memegang hanya bagian kakinya saja.

Sebagai tindakan preventif, orang tua dapat memakaikan pakaian pelindung bayi seperti topi atau selimut ringan untuk menghindari kontak langsung dan menjaga bayi tetap nyaman selama beraktivitas.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER